Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kembali buka suara soal peserta diskusi People's Water Forum (PWF) atau Forum Air Milik Rakyat yang dintimidari dan dibubarkan oleh ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN). Basuki berjanji akan menemui dan menampung semua aspirasi mereka soal keterbatasan akses air untuk warga Bali.
"Nanti kalau ada aspirasinya (PWF) akan saya tanya. Akan saya datangi dan akan undang juga," kata Basuki di ITDC The Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (24/5/2024).
PWF boleh saja melontarkan aspirasinya selama tidak anarkis. Apalagi, kontra terhadap sesuatu melalui demonstrasi adalah hal biasa di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut saya, selama (PWF) nggak anarkis (silahkan bersuara). Saya juga sering berdiskusi dengan Pak Luhut (Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan) bahwa pada intinya tidak dilarang berkegiatan di sini," tegas Basuki.
Presiden WWF Loic Fauchon, dijelaskan Basuki, mengatakan sudah mengetahui soal PWF. Loic menganggap PWF adalah forum air garis keras.
"PWF itu NGO (nongoverment organization/ormas) garis keras menurut beliau. Saya diinformasikan pihak imigrasi ini ada (PWF) apa policy-nya saya tanya beliau. Kemudian keputusannya, let them (biarkan saja mereka)," terangnya.
Loic sendiri mengatakan bahwa banyak orang di WWF yang sudah bekerja keras memberikan akses air kepada semua orang yang membutuhkan. WWF ini memberikan ribuan solusi konkrit yang dapat diimplementasikan untuk masyarakat dunia termasuk Indonesia.
"Kami membawa ratusan hingga ribuan solusi (akses air) yang kongkret kepada rakyat dunia, khususnya masyarakat miskin," kata Loic.
Sebelumnya diberitakan, warga sipil yang hendak mendiskusikan permasalahan air melalui agenda People's Water Forum (PWF) diintimidasi dan dibubarkan paksa oleh PGN. Kegiatan ini digelar 21 hingga 23 Mei 2024.
Sayang, beragam masalah yang seharusnya dibahas dalam forum tandingan WWG tersebut urung digelar karena dibubarkan secara anarkistis oleh ormas PGN.
(dpw/iws)