Masalah Sampah-Kebakaran TPA Suwung Bayangi Ajang WWF 2024 di Bali

Round Up

Masalah Sampah-Kebakaran TPA Suwung Bayangi Ajang WWF 2024 di Bali

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Jumat, 10 Mei 2024 10:01 WIB
Mobil damkar tampak bersiaga di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarbagita Suwung,Β Kota Denpasar, Bali, pada Kamis (9/5/2024). (Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Foto: Mobil damkar tampak bersiaga di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarbagita Suwung,Β Kota Denpasar, Bali, pada Kamis (9/5/2024). (Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Denpasar, kembali terbakar menjelang ajang World Water Forum (WWF) ke-10 2024 di Bali. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (8/5/2024). Beruntung, api bisa dipadamkan sehari setelah kebakaran.

"Kami akan terus dan rutin melakukan penyiraman agar bisa melakukan pencegahan kejadian kebakaran ini," kata Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat ditemui di TPA Suwung, Kamis (9/5/2024).

Kadis Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar I Made Tirana mengungkapkan area TPA Suwung yang terbakar diperkirakan seluas 0,35 hektare atau 35 are. Hingga kini, petugas damkar masih terus menyiram tumpukan sampah di TPA Suwung untuk mencegah munculnya titik api baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyebabnya belum bisa kami pastikan, apakah karena panas atau benda-benda yang memicu (kebakaran) karena ada gas metana di sini. Biasanya kan ada yang membuang korek api dan itu pun bisa meledak juga ataupun baterai HP juga bisa," ujar Tirana.

Pj Gubernur Minta Insinerator ke KLHK untuk Tangani Sampah

Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengajukan alat insinerator kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Teknologi pengolahan sampah yang melibatkan pembakaran bahan organik itu diklaim sebagai solusi untuk penanganan sampah di TPA Suwung.

ADVERTISEMENT

"Saya berharap Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bisa men-support kami di Bali untuk dapat menggunakan insinerator. Sekarang teknologi sudah bagus, teknologinya sudah sesuai standar yang ditetapkan," kata Mahendra melalui keterangan tertulis yang diterima detikBali, Kamis (9/5/2024).

Ia mengaku permasalahan sampah di Bali tidak kunjung rampung. Padahal, Bali kerap menjadi tuan rumah berbagai kegiatan berskala internasional. Termasuk ajang WWF yang di depan mata. Oleh sebab itu, Mahendra berharap permintaannya dapat disetujui oleh Kementerian LHK.

"Sudah ada pergub, ada TPS3R, sudah ada TPST. Perlu solusi lain lagi untuk mempercepat penanganan permasalahan sampah di Bali," pungkas Mantan Staf Khusus Kementerian Dalam Negeri itu.

TPA Suwung Terima Kiriman Sampah Lagi

TPA Suwung kembali menerima kiriman sampah lagi pasca terbakar pada Rabu. TPA terbesar di Pulau Dewata ini sempat ditutup gegara si jago merah melahap gunungan sampah di sisi barat daya.

"(Rabu) pukul 23.00 Wita (TPA) sudah kami buka karena titik apinya di barat daya. Kami (di) timur lautnya masih ada titik lebih (untuk menampung kiriman sampah)," kata Wali Kota Jaya Negara.

Dia menerangkan mekanisme pembuangan sampah di titik timur laut TPA Suwung telah diatur dan sudah berjalan. Pemkot Denpasar juga menambahkan satu unit loader untuk mempercepat pemerataan sampah.

"Itu sementara. Astungkara bisa sambil jalan," ungkap Jaya Negara.

TPA Suwung Terbakar Lagi

TPA Sarbagita Suwung, Denpasar kembali terbakar, Rabu sekitar pukul 15.30 Wita. Sebanyak 13 mobil pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan guna memadamkan si jago merah. Rinciannya, enam mobil Damkar Badung, enam mobil Damkar Denpasar, dan satu mobil Damkar PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Alat berat juga turut dikerahkan.

"(Dugaan sementara penyebab kebakaran) kemungkinan karena tumpukan sampah dan karena cuaca panas, jadi rentan terhadap gesekan dari sampah sehingga muncul percikan api. Kecenderungan kalau di TPA seperti itu," kata Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa di TPA Suwung, Rabu.

Api yang membakar gunungan sampah di TPA Suwung kemudian berhasil dipadamkan sekitar pukul pukul 22.15 Wita, Rabu. Meski begitu, sejumlah mobil damkar masih disiagakan di sekitar tempat pembuangan sampah terbesar di Bali itu.

Sampah Dibuang ke TPA Mandung

Diberitakan sebelumnya, TPA Suwung akan ditutup sementara selama WWF berlangsung, 18-25 Mei 2024. Salah satu opsinya, Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar akan membuang sampah ke TPA Mandung, Kabupaten Tabanan.

Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menjelaskan sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan terkait skema pembuangan sampah selama seminggu sebelum WWF hingga seminggu setelahnya.

Penutupan TPS Suwung itu untuk memenuhi arahan dari pemerintah pusat agar tidak ada kegiatan-kegiatan yang mengganggu aktivitas seluruh delegasi WWF yang datang ke Bali. Termasuk kegiatan truk-truk sampah yang tiap hari lalu-lalang.

"TPS3R kami akan maksimalkan mungkin satu minggu sebelum pelaksanaan WWF seluruh TPS3R akan kami kosongkan. Kami buang dulu sampahnya ke TPA Suwung, sehingga saat pelaksanaan WWF itu bisa kami tahan sampah di TPS3R dan termasuk depo-depo sampah," beber Agus saat ditemui di Lapangan Lumintang, Denpasar, Bali, Kamis (24/4/2024).

Sampah yang dihasilkan Denpasar dalam satu hari rata-rata mencapai 850 ton. Jumlah ini meningkat ketika hari raya, yakni berkisar 900 ton. Produksi sampah ini jauh lebih banyak ketimbang daya tampung 24 Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R) di Denpasar yang hanya 250 ton per hari.

"Kalau pun itu penuh, sampah akan kami bawa ke Kabupaten Tabanan. Simulasinya sudah kami siapkan," ujar Agus.

Agus berharap perhelatan WWF memberikan dampak positif bagi Denpasar. Salah satunya, upaya Pemkot Denpasar mengembalikan kebersihan sungai. Sebab, selama ini kesadaran masyarakat untuk disiplin membuang sampah masih kurang.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads