.webp)
Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar belum menerima arahan soal pemberlakuan sekolah online selama gelaran World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali. Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan berkaca dari pengalaman sebelumnya, biasanya akan ada rapat teknis apabila memang bakal diberlakukan pembelajaran daring.
"Sekarang ini kami baru (mendapat arahan soal) bagaimana dalam WWF jangan sampai ada truk-truk buang sampah di sini (TPA Suwung)," ujarnya di TPA Suwung, Kamis (9/5/2024).
Diketahui, TPA Suwung akan ditutup sementara selama WWF digelar. Pembuangan sampah Denpasar pun akan dialihkan sementara ke TPA Mandung, Tabanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila nantinya sekolah di Denpasar harus melakukan pembelajaran daring saat WWF, pihaknya meyakini tidak akan ada kesulitan soal itu. Dia memprediksi kemungkinan pembelajaran daring pun hanya dilakukan selama satu minggu.
"Saya rasa (pembelajaran secara) online ini sudah pernah kami lakukan saat zaman COVID-19 dan jaringan Wifi di Denpasar pun menembus 91 persen," ujarnya.
Jaya Negara juga mengungkapkan terkait arahan work from home (WFH) bagi pegawai saat WWF yang juga belum diterima.
"Ini karena pelaksanaannya kan lebih banyak di Nusa Dua. Kita (sebagai lokasi acara WWF) cuma beberapa saja di Sanur," imbuhnya.
Sebelumnya, ada dua sekolah di Denpasar yang kemungkinan memberlakukan belajar secara daring selama WWF pada 18 Mei sampai 24 Mei 2024. Dua sekolah itu adalah SMPN 9 Denpasar di Jalan Bypass Ngurah Rai Nomor 177 Sanur, Denpasar, dan SMP Wisata Sanur di Jalan Danau Buyan Nomor 58 Sanur.
Kepala Disdikpora Kota Denpasar AA Gede Wiratama menjelaskan lokasi dua sekolah tersebut bakal terdampak acara WWF yang berlangsung satu pekan.
"Ini karena SMP Wisata itu kan dekat rumah sakit dan kalau SMPN 9 (Denpasar) nanti dilalui (delegasi WWF)," terang Wiratama.
(dpw/dpw)
