Polisi Beberkan Data Lakalantas Mudik Lebaran 2024, Motor Paling Banyak

Nasional

Polisi Beberkan Data Lakalantas Mudik Lebaran 2024, Motor Paling Banyak

Tim detikNews - detikBali
Jumat, 12 Apr 2024 16:06 WIB
Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan saat konferensi pers di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Selasa (9/1/2024).
Foto: Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan. (I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)
Jakarta -

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri membeberkan data kecelakaan lalu lintas (lakalantas) selama mudik Lebaran 2024. Kecelakaan mayoritas melibatkan pengguna motor.

"Yang terlibat kecelakaan masih sepeda motor yang tertinggi. Sepeda motor ini masih tertinggi itu 73 persen," kata Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan, kepada wartawan, Jumat (12/4/2024) dilansir dari detikNews.

"Disusul oleh kendaraan angkut orang atau bus 12 persen. Kemudian disusul oleh angkutan barang 10 persen dan mobil pribadi 2 persen. Yang lainnya 3 persen," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korlantas Polri mencatat ada ribuan insiden yang terjadi, baik di ruas jalan tol maupun arteri. Meski demikian, Aan menyebut jumlah itu mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.

"Secara nasional kecelakaan lalu lintas ini ada penurunan dari 2.159 turun menjadi 1.835 atau turun 15 persen," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Penurunan jumlah kecelakaan ini juga sebanding dengan korban jiwa yang ditimbulkan. Tahun ini ada 281 orang yang tewas akibat kecelakaan.

"Kemudian yang meninggal juga ini turun, ya 3 persen dari 291 menjadi 281. Untuk luka berat ini ada kenaikan 13 persen dari 281 menjadi 317. Untuk luka ringan turun 3.036 menjadi 2.424. Itu kami bandingkan masa arus mudik dan balik tahun lalu 2023," jelas Aan.

Aan mengatakan, berdasarkan jenis kecelakaannya, paling banyak terjadi adalah tabrakan adu banteng. Total, ada 379 kasus yang tercatat.

"Terbanyak jenis tabrakan masih depan-depan turun 25 persen ada 433 (kejadian). Kemudian depan-belakang ya, ada 379 kasus. Laka tunggal cukup tinggi," ungkap Aan.

"Depan-belakang, artinya tidak menjaga jarak. Bisa juga mengantuk menabrak, ini nabrak belakang ini ranking kedua. Nah rangking ketiga, laka tunggal ini kemungkinan tadi kelelahan microsleep dan lain sebagainya ini laka tunggal 342 kasus," imbuhnya.

Aan mengungkapkan kecelakaan paling banyak terjadi di wilayah Polda Jawa Timur. Kemudian disusul Polda Jawa Tengah dan Polda Metro Jaya.

Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads