.webp)
Sebatang pohon beringin tumbang menimpa pelinggih Pura Batur Panthi di Desa Adat Tembawu, Denpasar, Bali. Kejadian itu terjadi pada Minggu (7/4/2024) pada pukul 05.00 Wita.
Koordinator Tagana Denpasar I Made Tara menyebut diprediksi kerugian akibat kejadian tersebut berkisar Rp 400-Rp 500 juta. Dia mencontohkan tingginya pohon beringin yang tumbang tersebut setinggi bangunan berlantai tiga.
"(Untuk kerugian harta benda) Yang jelas ada delapan pelinggih yang rusak, tembok penyengker pura dan satu bale shanti," jelasnya saat dihubungi pada Minggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tara mengatakan total ada 11 orang yang diterjunkan untuk mengatensi kejadian tersebut. Mereka berasal dari Tagana Denpasar, BPBD, Damkar, DLHK hingga Camat dan Lurah.
"Estimasi (penanganan selesai) selama tiga hari untuk pohon karena pohon ini memang kondisinya cukup rawan, karena di sebelah utaranya itu jurang," imbuhnya.
Tara menuturkan kejadian pohon tumbang di kawasan tersebut bukan kali pertama terjadi. Sebab, pada 28 Maret 2024 pada pelinggih bagian di luar juga tertimpa pohon.
Hal tersebut telah diantisipasi oleh pihaknya bersama warga sekitar. Sementara untuk pohon beringin yang kini tumbang, warga setempat sebelumnya berkeinginan melakukan pemangkasan.
Warga juga telah melakukan persembahyangan untuk meminta izin melakukan penataan berupa penebangan pohon beringin. Warga kemudian melakukan pemotongan pada beberapa bagian pohon.
"Ternyata hujan sempat turun yang disertai angin dan menyebabkan pohon beringin tumbang menimpa pelinggih yang ada di Pura. Ternyata semesta berkehendak lain," terangnya.
(nor/dpw)
