Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali sedang mengkaji pola pembelajaran di SMA Bali Mandara. Sekolah yang dibangun pada masa kepemimpinan Gubernur Bali Made Mangku Pastika itu akan kembali menerapkan sistem asrama.
"Masih tahap kajian," kata Ketua Bidang Pembinaan SMA Disdikpora Bali Ngurah Pasek Wira Kusuma kepada detikBali, Rabu (21/2/2024).
Menurut Wira, pola asrama di SMA Bali Mandara akan dikembalikan untuk seluruh tingkatan kelas. Sekolah tersebut juga masih akan merekrut siswa dari keluarga kurang mampu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sistem asrama di SMA Bali Mandara sebelumnya diubah menjadi sekolah reguler pada masa kepemimpinan Gubernur Wayan Koster. Saat ini, hanya siswa kelas 12 di sekolah tersebut yang masih menerapkan sistem yang lama. Adapun, siswa kelas 10 dan 11 telah menerapkan sistem sekolah reguler.
"Ini ke depan mau dikembalikan semuanya berasrama, siswa-siswanya dari yang tidak mampu," imbuh Wira.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya berencana mengembalikan pola pendidikan SMA dan SMK Bali Mandara seperti awal berdiri. Hal tersebut ia sampaikan ketika menerima audiensi dari ahli fisika dan matematika dari Prof Yohanes Surya di kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin (19/2/2024).
"Saya berencana akan kembali melanjutkan pola pendidikan SMA dan SMK Bali Mandara. Karena salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan dan kebodohan adalah melalui pendidikan untuk anak-anak," ujar Mahendra melalui keterangan resminya.
Menurutnya, saat sekolah Bali Mandara beroperasi, banyak lulusan terbaik yang dapat bersaing di perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri. "Padahal anak-anak tersebut berasal dari keluarga yang memang benar-benar tidak mampu," ungkap pria asal Singaraja itu.
(iws/iws)