Terima 80 Siswa Baru, SMA Bali Mandara Ubah Asrama Jadi Ruang Kelas

Terima 80 Siswa Baru, SMA Bali Mandara Ubah Asrama Jadi Ruang Kelas

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Selasa, 19 Jul 2022 19:15 WIB
Siswa Kelas X SMA Bali Mandara saat mengikuti program foundation, Selasa (19/7/2022).
Foto: Siswa Kelas X SMA Bali Mandara saat mengikuti program foundation, Selasa (19/7/2022).(Made Wijaya Kusuma/detikBali)
Buleleng -

Setelah selesai melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), akhirnya kegiatan belajar mengajar (KBM) tahun ajaran 2022/2023 di SMA Bali Mandara dimulai pada Selasa (19/7/2022). Sebuah bangunan asrama putri telah disulap menjadi 2 ruang kelas, karena siswa baru tidak diasramakan lagi.

Adapun jumlah siswa yang diterima tahun ajaran ini berjumlah 80 orang.

Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Humas SMA Bali Mandara I Gusti Bagus Weda Sanjaya mengatakan bahwa 80 orang siswa tersebut dibagi ke dalam 3 kelas. Dengan jumlah siswa per kelasnya sekitar 25 sampai 26 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara total ruang kelas yang dimiliki oleh SMA Bali Mandara saat ini yakni berjumlah 12 ruangan. Ia pun mengaku bahwa kebutuhan kelas di SMA Bali Mandara saat ini telah tercukupi. Meskipun jumlah rombongan belajar melebihi dari jumlah ruangan yang tersedia, yakni 13 kelas. Sebab SMA Bali Mandara menerapkan sistem moving class kepada para siswa.

Jadi siswa tidak menetap di satu ruang kelas saja. Melainkan siswa akan berpindah ruangan sesuai dengan jadwal mata pelajaran. Sehingga siswa diharapkan tidak akan bosan dengan suasana pembelajaran yang diberikan oleh guru.

ADVERTISEMENT

"Satu asrama yang kosong sudah kita fungsikan sebagai kelas. Karena sekarang kelas X hanya 3 kelas jadi kebutuhan kelas hanya 2 ruangan. Yang rencananya dijadikan 4 ruangan tapi kita jadikan 2 ruangan saja dulu, total ada 12 ruangan dengan 13 kelas. Nah karena kita ada moving class jadi gak masalah, karena kalau misalnya ada mata pelajaran seni budaya siswa akan otomatis belajar di aula," kata Wakasek Bidang Humas SMA Bali Mandara I Gusti Bagus Weda Sanjaya saat ditemui detikBali, Selasa (19/7/2022).

Lanjut Weda, meskipun SMA Bali Mandara telah diubah menjadi sekolah reguler, program-program yang telah terlaksana sebelumnya tetap diterapkan saat ini. Seperti ritual upanayana atau pengukuhan siswa secara niskala yang dilaksanakan di padmasana sekolah, the calling, test psikologi atau test diagnostic untuk mengukur kemampuan dan potensi siswa, serta foundation.

Program foundation akan dilaksanakan selama 1 bulan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa sebelum nantinya siap untuk diberikan materi sesuai dengan kurikulum yang sesungguhnya. Materi yang diajarkan ada matematika dasar, Bahasa inggris, teknik presentasi, karya ilmiah dan penggunaan media digital.

"Hari ini kita baru mulai pelaksanaan foundation. Itu kita targetkan selama satu bulan, di akhir akan diadakan tes kalau rasanya siswa sudah sesuai dengan target baru nantinya masuk ke muatan kurikulum," katanya.

Sementara itu salah satu siswa kelas 10 di SMA Bali Mandara bernama Kasilda Jesika Saras Dewi mengaku antusias dengan program yang diterapkan di SMA Bali Mandara. Salah satunya seperti the calling dan bon fire.

Di mana menurutnya program itu mengajarkan kepadanya untuk lebih berani tampil dan lebih percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki. Selain itu sambutan hangat yang diberikan oleh siswa berasrama juga membuatnya merasa tidak canggung.

"Pertama takut sih karena saya tahu kakak kelas disini orangnya tegas, dan disiplin. Selain itu saya yang dulunya sekolah di kota pasti sangat berbeda dengan di sini. Tapi pas pertama kali datang ternyata kakak kelas di sini ramah-ramah, kita disambut dengan baik," tukasnya.




(kws/kws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads