"Ya ada tiga unit (sepeda motor) yang diduga milik para pelaku dibakar di tempat kejadian perkara (TKP)," ungkap Kapolsek Kelapa Lima, AKP Jemmy Noke, saat diwawancarai detikBali di kantornya, Kamis (1/2/2024) siang.
Hingga saat ini, Noke melanjutkan, tiga pemilik sepeda motor itu belum diketahui pemiliknya. Sebab, para pemiliknya belum ada yang membuat laporan polisi di Polsek Kelapa Lima.
"Sehingga kami hanya menangani kasus penganiayaan beratnya saja," katanya.
Noke mengungkap di TKP sudah sering terjadi kericuhan antarpemuda yang berujung pelemparan rumah warga, kos-kosan, saling serang, hingga pembacokan. Namun, kejadian semalam murni kesalahpahaman dan tidak ada unsur saling dendam sebelumnya.
"Mereka sering pesta minuman keras (miras) lalu membuat keributan. Tapi kalau yang kejadian tadi malam itu cuman kesalahpahaman. Mereka tidak saling dendam sebelumnya karena masing-masing berasal dari Pulau Sumba," katanya.
Noke meminta kepada orangtua, tokoh adat, pemerintah desa dari para pelaku agar selalu mengawasi, dan mengontrolnya saat berada di Kota Kupang. Sebab, kejadian serupa sudah berulang kali dan sangat meresahkan.
"Sehingga kami juga sudah sampaikan kepada warga di TKP agar segera melapor bila menemukan sekelompok pemuda yang sedang pesta minuman keras. Itu kami turun langsung amankan ke Polsek Kelapa Lima," bebernya.
Sebelumnya, sejumlah pemuda asal Kabupaten Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya (SBD) terlibat kericuhan di Jalan Sumba Tuak Sabu, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT. Akibatnya, dua pemuda asal SBD yaitu Stefanus Bili (24) dan Yulius Bili (32) mengalami luka berat.
(nor/nor)