Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Klungkung menyemprotkan 200 liter eco enzyme ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali. Hal itu dilakukan untuk mengatasi bau menyengat yang ditimbulkan dari gunungan sampah di TPA tersebut.
"Selain bau hilang, sampah juga lebih cepat menyusut (berkat eco enzyme)," kata Kepala DLHP Klungkung I Nyoman Sidang saat ditemui detikBali di TPA Sente, Selasa (12/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sidang mengungkapkan dua mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menyemprotkan eco enzyme di TPA Sente. Adapun, per 10 liter eco enzym dicampurkan ke dalam satu tangki air.
TPA Sente sudah ditutup sejak Kamis (7/12/2023). Menurut Sidang, TPA tersebut hanya menerima residu dari pengolahan sampah di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center.
"Sampah dari perkotaan kami olah di TOSS Center, sedikitnya 16 truk setiap hari. Sementara sampah dari desa-desa bisa diolah masing-masing TPS3R yang ada di desa," imbuh Sidang.
Eco enzyme adalah cairan alami hasil fermentasi sampah organik seperti gula atau molase, sisa buah atau sayuran, dan air (pembuangan AC, air hujan, air keran). Eco enzyme mudah terurai dan dapat menghilangkan bau busuk.
Baca juga: Ragam Cara Selamatkan Bali dari Sampah |
"Eco enzyme itu meningkatkan kualitas air udara dan tanah," kata Ketua Komunitas Eco Enzyme Nusantara Bali, Rawi Adnyani.
Terpisah, Bendesa Adat Pikat Komang Puja Sudarsana berharap TPA Sente benar-benar ditangani secara maksimal agar tidak menimbulkan bau menyengat. Ia mengaku heran lantaran sampah di TPA Sente terus menggunung. Ia pun mempertanyakan sistem pengolahan sampah di TOSS Center.
"Dulu tidak sebanyak itu, kini sudah jadi gunung. Mau diapakan lagi?" kata Sudarsana.
(iws/gsp)