Singgung Dinasti DIY, Ade Armando Ditegur Kaesang-Dipersilakan Cabut dari PSI

Singgung Dinasti DIY, Ade Armando Ditegur Kaesang-Dipersilakan Cabut dari PSI

Tim detikJatim - detikBali
Kamis, 07 Des 2023 12:21 WIB
Kaesang Pangarep
Kaesang Pangarep. (Foto: Faiq Azmi)
Bali -

Ketua Umum (Ketum) PSI Kaesang Pangarep menegur keras kadernya, Ade Armando. Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu bahkan mempersilakan Ade Armando untuk cabut dari PSI jika tidak mengikuti aturan main partai.

Teguran keras Kaesang itu terkait pernyataan Ade Armando yang menyinggung politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kaesang mengatakan PSI taat dengan konstitusi dan menghormati adat di Yogyakarta.

"Kami dari partai PSI taat sama konstitusi apalagi yang menyangkut dengan daerah keistimewaan dari Daerah Istimewa Yogyakarta," ujar Kaesang di salah satu kafe di pusat Kota Surabaya, Rabu (6/12/2023), seperti dilansir detikJatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kaesang lantas mempersilakan kader PSI untuk mengundurkan diri jika tidak bisa mengikuti aturan main partai. Kaesang menyebut Ade Armando secara khusus.

"Jadi buat kader PSI yang tidak bisa mengikuti undang-undang maupun Undang-Undang Dasar (UUD), itu juga buat Bang Ade (Ade Armando) maupun kader yang lain yang nggak bisa taat, bisa keluar saja dari PSI," imbuh pria yang menjabat sebagai ketum setelah dua hari bergabung bersama PSI.

Sebelumnya, pernyataan Ade Armando yang menyinggung dinasti politik di DIY bikin heboh. Bahkan, pernyataan itu memicu aksi penggerudukan Kantor DPW PSI DIY.

Ade Armando awalnya mengkritik para mahasiswa, khususnya BEM Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM), yang menggelar aksi protes terkait politik dinasti. Kritik itu dia sampaikan lewat akun X @adearmando61.

Ade Armando kemudian menyinggung politik dinasti justru diterapkan di wilayah tempat para mahasiswa itu menggelar aksi, yakni Yogyakarta. Ia menyebut aksi para mahasiswa itu sebagai sebuah ironi.

"Ini ironi sekali karena mereka justru sedang berada di sebuah wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti, dan mereka diam saja. Anak-anak BEM ini harus tahu dong kalau mau melawan politik dinasti, ya politik dinasti sesungguhnya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta, gubernurnya tidak dipilih melalui pemilu, gubernurnya adalah Sultan Hamengku Buwono ke-X yang menjadi gubernur karena garis keturunan," imbuh Ade Armando seperti dilihat dalam akun X-nya, Minggu (3/12/2023).

Belakangan, Ade Armando menyadari apa yang disampaikan itu memicu kegaduhan. Dia lantas menyampaikan permintaan maaf terbuka melalui sebuah video yang diunggah di akun X-nya, Senin (4/12/2023).

Artikel ini telah tayang di detikJatim. Baca selengkapnya di sini!




(iws/gsp)

Hide Ads