Kala PDIP Sentil Politik Dinasti-Warga Enggan Sambut Jokowi di Bali

Round Up

Kala PDIP Sentil Politik Dinasti-Warga Enggan Sambut Jokowi di Bali

Tim detikBali - detikBali
Jumat, 03 Nov 2023 07:52 WIB
Ganjar Pranowo saat ngobrol santai bersama seluruh kader PDI Perjuangan se-Bali di kantor DPD PDIP Bali di Denpasar, Kamis (2/11/2023). (Rizki Setyo Samudero)
Ganjar Pranowo saat ngobrol santai bersama seluruh kader PDI Perjuangan se-Bali di kantor DPD PDIP Bali di Denpasar, Kamis (2/11/2023). (Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Denpasar -

Kader PDI Perjuangan asal Kabupaten Tabanan, Bali, Komang Suparman menyentil intrik politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ia menyebut sikap Jokowi di ujung kepemimpinannya telah mengkhianati PDIP dengan membentuk dinasti politik.

Hal itu diungkapkan Suparman saat sesi tanya jawab dalam acara bertajuk Ngobrol Santai Ganjar Pranowo di kantor DPD PDIP Bali, Kamis (2/11/2023). Menurut Suparman, Jokowi telah melupakan perjuangan kader PDIP yang berdarah-darah memenangkan Jokowi hingga menjadi presiden dua periode.

"Dengan sikap begitu tanpa ada perasaan dia membentuk dinasti dan melupakan begitu saja perjuangan PDIP," kata Suparman dalam forum yang dihadiri Ganjar dan kader PDIP se-Bali itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar merespons keluhan Suparman itu dengan diplomatis. Ia mulanya menyinggung kaderisasi di PDIP. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu kemudian menceritakan dirinya sering mengikuti diklat kaderisasi di Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Bali.

"Ini lah kaderisasi, kalau nggak pernah diberikan kaderisasi orang masuk partai masuk PDIP, tiba-tiba itu belum kader, itu anggota," jawab Ganjar.

ADVERTISEMENT

Menurut Ganjar, kaderisasi merupakan proses bagi anggota partai untuk bisa memahami dan mencintai partainya. Menurutnya, seorang kader harus siap kecewa tanpa harus mengkhianati partainya.

"Sejak PDIP, jadi saya mengerti ini bagaimana berproses. Ya ada kecewanya nggak? Ada. Tapi kan kita bisa memilah dan memilih," tutur Ganjar.

Dia pun menyontohkan saat Wayan Koster marah-marah ke anggota PDIP Bali. Meski ada yang kecewa terhadap sikap Koster, Ganjar menyebut hal itu adalah sikap partai. "Pasti ada yang nggak suka sama dia (Koster). Itulah kekecewaan tapi bukan berarti harus kemudian kita minggat (keluar dari partai) to?," imbuh Ganjar.

Warga Enggan Sambut Jokowi Saat Kunker di Gianyar

Ganjar mengungkapkan sejumlah warga tak mau menyambut Presiden Jokowi saat kunjungan kerja di Desa Batubulan, Gianyar, Bali, Selasa (31/10/2023). Seperti diketahui, kedatangan Jokowi ketika itu diwarnai pencopotan baliho Ganjar-Mahfud.

Ganjar merasa peristiwa itu sangat luar biasa, meski sebenarnya ia mengaku tidak terlalu peduli karena merupakan urusan PDIP Bali. "Tapi suara yang membuat haru saya satu saja. Beberapa rumah, maksudnya warganya mengunci diri tidak mau keluar rumah, ada apa bahkan saya dengar diminta untuk keluar rumah nggak mau," ungkap calon presiden (capres) PDIP itu.

Ganjar mengaku tidak mengetahui alasan warga sekitar tidak banyak keluar saat Jokowi datang. Padahal, biasanya, banyak warga yang antusias menyambut kedatangan Jokowi.

"Tapi itulah kita coba tetap jaga kondisi agar semua menjadi kondusif tapi saya yakin kita tidak akan pernah digeser," imbuh Ganjar.

Kader senior PDIP Bali, I Nyoman Parta setali tiga uang. Dia mengaku ikut bertanya-tanya dengan sikap warga Batubulan yang enggan keluar rumah saat presiden datang.

"Saat Pak Jokowi datang, masyarakat di sana bukan menutup pintu, masyarakat di sana tidak keluar. Apa yang menyebabkan mereka tidak keluar? Apa yang menyebabkan tidak menyambut presiden? Saya tidak tahu," ungkap anggota DPR RI dapil Bali itu.

Tak Ada Kader PDIP yang Temani Jokowi Makan Siang di Bali

Kunjungan kerja (kunker) Jokowi di Bali pada Selasa lalu juga menyisakan cerita tersendiri. Kala itu, Jokowi makan siang di Bendega, Denpasar, Bali. Namun, tak ada kader PDIP Bali yang menemani Jokowi pada persamuhan itu.

Ketua Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Bali I Nyoman Adi Wiryatama mengungkap penyebab tidak ada politikus PDIP yang menemani Jokowi saat makan siang. Menurut dia, sejumlah petinggi PDIP Bali sedang berada di Jakarta saat Jokowi kunker ke Bali.

"(Ada kader PDIP?) tidak ada. Semua PDIP Bali kan di Jakarta," ungkap Adi Wiryatama di kantor DPD PDIP Bali, Denpasar, Kamis (2/11/2023). Mantan Bupati Tabanan itu kemudian menugasi Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry untuk mewakilinya mendampingi Presiden.

Sekretaris DPD PDIP Bali I Gusti Ngurah Jaya Negara juga tidak ikut mendampingi Jokowi saat mantan Gubernur DKI Jakarta itu kunker di Pulau Dewata dan makan siang di Bendega. "Selaku wali kota, memang kami tidak ada arahan untuk mendampingi," tuturnya.

Makan siang Jokowi itu dihadiri oleh Ketua DPD I Golkar Bali, Sugawa Korry; Ketua PSI Bali I Nengah Adi Susanto; dan Ketua relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ), Michael F. Umbas. Seperti diketahui, Golkar dan PSI merupakan partai pengusung calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi.




(iws/gsp)

Hide Ads