WNA Bergejala Pneumonia di Bali Akan Dirujuk ke 3 RS Rekomendasi Kemenkes

WNA Bergejala Pneumonia di Bali Akan Dirujuk ke 3 RS Rekomendasi Kemenkes

Aryo Mahendro - detikBali
Kamis, 30 Nov 2023 21:40 WIB
Chest x-ray in hands of medical worker
Ilustrasi Pneumonia. (Foto: iStock)
Denpasar -

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar turut mengantisipasi penularan wabah pneumonia di Bali. Warga negara asing (WNA), terutama asal Tiongkok yang menunjukkan gejala pneumonia, akan dirujuk ke tiga rumah sakit di Pulau Dewata.

"(WNA yang terdeteksi bergejala pneumonia) akan kami arahkan ke klinik di bandara atau pelabuhan. Kalau memang menunjukkan gejala, akan kami rujuk ke RS Prof Ngoerah, RS Bali Mandara, dan RS Siloam," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar Anak Agung Ngurah Kusumajaya kepada detikBali, Kamis (30/11/2023).

Kusumajaya mengatakan tiga rumah sakit tersebut sudah direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menangani WNA yang terindikasi menderita pneumonia. Tiga rumah sakit tersebut juga sudah dilengkapi ruang isolasi untuk pasien dengan penyakit menular.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, WNA yang merasakan gejala pneumonia juga dapat menjalani pengobatan di rumah sakit lain. Misalnya, ada WNA yang menunjukkan gejala pneumonia dan hanya ingin dirujuk ke rumah sakit sesuai rekomendasi dari pihak asuransinya.

"Kalau mereka (WNA yang bergejala pneumonia) bawa asuransi, akan kami carikan rumah sakitnya mana. Tapi tiga rumah sakit itu adalah rekomendasi dari Kementerian Kesehatan," kata Agung.

ADVERTISEMENT

Kusumajaya menjelaskan virus pneumonia adalah penyakit pernapasan yang gejalanya mirip dengan COVID-19. "Sakit tenggorokan, pusing, sampai batuk-batuk. Dan tidak ada rapid tes, harus hasil (pemeriksaan) laboratorium," imbuhnya.

Berdasarkan data yang diperoleh detikBali, jumlah WN China yang mendarat di Bali rata-rata sebanyak 800-850 orang per Oktober 2023. Kusumajaya memastikan dari ratusan WN China itu hingga kini belum ada yang terdeteksi tertular pneumonia.

Kusumajaya menegaskan KKP Kelas I Denpasar telah melakukan langkah antisipatif untuk mencegah penyebaran pneumonia di Bali. Adapun, tiga lokasi yang dipelototi, antara lain Bandara I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, dan Pelabuhan Calukan Bawang.

Menurutnya, pengawasan tersebut dilakukan tidak berupa protokol kesehatan karena belum ada satupun kasus pneumonia di Bali. Tapi, dengan mengirim surat edaran Kementerian Kesehatan di tiga pintu masuk internasional di Bali tersebut.

"Karena ini baru imbauan dari Kementerian Kesehatan. Belum ada ditemukan satupun kasus (pneumonia) di Bali. Selain itu, kami juga promosikan kesehatan, khusus di bandara dan pelabuhan. Besok akan kami surati bandara dan pelabuhan itu," tegasnya.

Upaya lainnya adalah mengimbau semua petugas di terminal kedatangan internasional untuk memakai masker jika sedang sakit. Kusumajaya juga meminta pihak maskapai agar melaporkan jika ada penumpangnya sedang sakit dan menunjukkan gejala pneumonia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom memastikan tidak ada perlakuan khusus terhadap turis asal China sebagai upaya pencegahan virus pneumonia. Kasus penyakit pernapasan di China, khususnya di kalangan anak-anak, dilaporkan melonjak hingga memicu penuhnya rumah sakit di negara tersebut.




(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads