Teriakan Histeris Penumpang Minibus Sebelum 6 Nyawa Melayang di Karangasem

Round Up

Teriakan Histeris Penumpang Minibus Sebelum 6 Nyawa Melayang di Karangasem

Tim detikBali - detikBali
Senin, 20 Nov 2023 08:18 WIB
Polisi memeriksa minibus maut yang menewaskan enam orang di Rendang, Karangasem.
Polisi memeriksa minibus maut yang menewaskan enam orang di Rendang, Karangasem, Bali. (Foto: I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Petaka datang saat minibus yang mengangkut belasan orang pemedek atau umat Hindu hendak pulang sembahyang dari Pura Pulasari, Bangli, Bali. Memasuki perbatasan Bangli-Karangasem, tepatnya di wilayah Nongan, Karangasem, minibus yang dikemudikan I Gede Dana itu ngebut dengan kecepatan di atas 80 kilometer per jam.

Minibus bercat krem itu akhirnya menabrak pembatas jalan, kemudian terbalik, terguling, lalu terseret sepanjang 20 meter. Mobil keluaran 1992 itu baru berhenti ketika menabrak mobil pikap yang terparkir di pinggir jalan. Beberapa penumpang pun berteriak histeris saat minibus yang mereka tumpangi meluncur deras hingga terguling.

Akibatnya, enam penumpang minibus dinyatakan tewas dalam kecelakaan maut tersebut. Seluruh penumpang minibus tersebut merupakan satu keluarga yang berasal dari Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Karangasem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasat Lantas Polres Karangasem AKP I Komang Sapta menyebut Dana mengaku lalai hingga minibus yang dikemudikannya melaju dengan kecepatan tinggi. "Berdasarkan keterangan sopir saat diperiksa, ia mengaku lalai dalam berkendara," kata Sapta Pramana, Minggu (19/11/2023).

Dari enam penumpang yang tewas, dua di antaranya mengembuskan napas terakhir saat perjalanan menuju ke Puskesmas Rendang. Sedangkan, empat orang lainnya tewas akibat tubuhnya terjepit. Sementara itu, penumpang lainnya mengalami luka-luka.

ADVERTISEMENT

Adapun, enam penumpang yang tewas, antara lain I Komang Wikrama Yogiarta, Ni Luh Kantun, I Gede Sil, Ni Nyoman Ayu, I Ketut Mangku, dan Ni Made Riati.

Sopir Ngaku Kurang Konsentrasi

Saat diinterogasi polisi, Dana juga mengungkap sebelum memasuki turunan sudah ada beberapa permasalahan yang dialami karena kurang konsentrasi. Walhasil, laju kendaraan sedikit oleng hingga hilang kendali saat tiba di turunan perbatasan Bangli-Karangasem.

"Saat minibus sedikit oleng di jalur turunan, sopir juga mengaku ada beberapa penumpang yang berteriak histeris sehingga membuatnya tidak fokus dalam berkendara," beber Sapta.

Sampai saat ini, sopir minibus berusia 62 tahun tersebut belum ditetapkan sebagai tersangka. Sebab, polisi masih perlu gelar perkara dan juga kelengkapan administrasi yang dibutuhkan.

"Sopir juga masih kami izinkan pulang ke rumahnya dan tidak kami tahan di Polres saat ini. Karena beliau masih perlu istirahat pasca menjalani pengobatan," ujar Sapta.

Lokasi Rawan Kecelakaan

Lokasi kecelakaan di perbatasan Bangli-Karangasem, itu rawan kecelakaan. Menurut penuturan warga setempat, setiap tahun ada saja korban jiwa akibat kecelakaan di jalan turunan yang tergolong curam. Bahkan, setelah melewati turunan tersebut, pengguna jalan akan langsung bertemu jembatan dan jurang di kedua sisi.

Salah seorang warga Pande Winata, menyebut ruas jalan tersebut sering menjadi lokasi kecelakaan lalu lintas. Adapun, peristiwa yang paling sering terjadi adalah truk yang tidak kuat menanjak saat melaju dari wilayah Karangasem menuju Bangli. Mobil dan motor juga sering mengalami kecelakaan di sana.

"Ada yang hanya tergelincir, rem blong, dan yang lainnya. Namun, setiap tahunnya pasti ada korban yang meninggal," ungkap Pande.

Menurut Pande, sebuah mobil pribadi pernah mengalami rem blong hingga terjun ke jurang di lokasi tersebut. Ada juga truk yang membawa kayu bakar masuk jurang. Menurutnya, dari berbagai kecelakaan tersebut, insiden yang dialami minibus rombongan pemedek itu yang paling parah.




(iws/gsp)

Hide Ads