Kepala Pelaksana atau Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali I Made Rentin menyebut kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan mulai kondusif. Sekitar 50 persen titik api mampu dipadamkan.
"Jauh lebih kondusif dibandingkan sejak terbakar pada Sabtu, 14 Oktober 2023, yang lalu," ujar I Made Rentin usai meninjau proses penanggulangan kebakaran di TPA Mandung, Minggu (22/10/2023).
Rentin berharap kurang dari satu pekan, kebakaran di TPA Mandung diharapkan bisa diatasi sepenuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan maksimal satu minggu ke depan api sudah padam secara total," ucapnya.
Apalagi menurutnya upaya penanggulangan kebakaran TPA Mandung sudah dilakukan secara terpadu dengan melibatkan banyak pihak termasuk TNI/Polri.
Pun demikian dengan berbagai pola penanggulangan yang diterapkan. Termasuk salah satunya dengan membuat kolam dengan harapan air yang ada di dalamnya bisa meresap ke lapisan bukit sampah terbawah.
"Pola ini sudah diterapkan di TPA Suwung. Di Suwung disediakan tandon air berkapasitas lima ribu liter. Airnya disuplai terus dan langsung disemprotkan pakai pompa. Strategi ini efektif," sebut Rentin.
Menurutnya, secara umum kebakaran TPA Mandung menjadi terbesar kedua setelah TPA Suwung. Terutama dari sisi luas dan area yang terbakar. Namun, ia mengingatkan potensi kejadian kebakaran di TPA seluruh Bali hampir sama.
"Berbagai TPA di seluruh Bali potensi kejadian kebakarannya hampir sama," ujar Rentin.
Dia menegaskan kebakaran TPA Suwung dan Mandung menjadi momentum untuk menata ulang pengelolaan sampah di Bali.
"Mengutip bahasanya Pj Gubernur Bali, kebakaran di TPA Suwung dan TPA Mandung ini momentum untuk melakukan perubahan manajemen dan tata kelola sampah," tegas Rentin.
Arahan Pj Gubernur, sambungnya, sudah jelas dalam penanggulangan kebakaran sejumlah TPA di Bali. "Pertama segera padamkan api. Kedua, kelola sampah dengan baik dan evaluasi serta tata ulang pengelolaan sampah selama ini," tandas Rentin.
(hsa/hsa)