Menteri PPN Buka Opsi Pinjaman Dalam Negeri untuk Proyek LRT di Bali

Menteri PPN Buka Opsi Pinjaman Dalam Negeri untuk Proyek LRT di Bali

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Rabu, 04 Okt 2023 11:03 WIB
Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menemui Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa di Jakarta, Selasa (3/10/2023). (Foto: Humas Pemprov Bali)
Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menemui Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa di Jakarta, Selasa (3/10/2023). (Foto: Humas Pemprov Bali)
Denpasar -

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa membuka opsi pendanaan berupa pinjaman dalam negeri untuk merealisasikan pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT) di Bali. Dana tersebut nantinya digunakan untuk membangun prasarana berupa terowongan, trek, stasiun, depo, dan konstruksi sipil lainnya.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta mengungkapkan hal itu merupakan hasil pertemuan Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dengan Suharso di Jakarta pada Selasa (3/10/2023). Menurutnya, proyek LRT di Pulau Dewata mendapat dukungan regulasi dan pendanaan dari pemerintah pusat.

"Kami sudah diminta harus mulai menyiapkan timeline dan menghitung mundur dari saat groundbreaking yang direncanakan di awal atau periode semester I tahun 2024," ujar Samsi melalui keterangan tertulis yang diterima detikBali, Rabu (4/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Samsi merinci jalur LRT yang akan dibangun pada fase awal dari lintasan Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga Mengwi. Adapun, lintasan LRT akan dibagi ke dalam tiga tahapan, yakni fase 1 (Bandara Ngurah Rai-Seminyak), fase 2 (Seminyak-Canggu), dan fase 3 (Canggu-Mengwi).

Menurut Samsi, yang menjadi prioritas saat ini adalah fase 1 karena tingkat kemacetan di jalur tersebut lumayan parah. "Fase 1 dibagi dalam fase 1A Bandara-Central Parkir dan fase 1B Central Parkir-Seminyak," jelas Samsi.

ADVERTISEMENT

"Sebagian besar akan menggunakan jalur bawah tanah tapi di tempat-tempat yang memungkinkan memakai jalur at grade (menyentuh tanah) maka kami akan gunakan metode itu," sambungnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut groundbreaking proyek LRT Bali ditargetkan dimulai awal 2024. Menurutnya, kajian terkait proyek ini sudah lama dilakukan. Hanya saja, terhenti karena pandemi COVID-19 dan kini pemerintah ingin melanjutkannya.

"Kami berharap groundbreaking itu early next year. Awal tahun depan bisa groundbreaking, karena itu studinya lama dilakukan, tapi terhenti COVID-19," ujar Luhut di Istana, Jakarta Pusat, Rabu (27/9/2023).

Rencananya, LRT Bali yang dibangun di bawah tanah atau underground. Luhut menyebut proyek LRT Bali menjadi penting karena Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai diperkirakan melayani 24 juta penumpang pada 2026. "Tahun 2026 itu Airport Ngurah Rai akan stuck karena penumpang akan 24 juta pada waktu itu," kata Luhut.




(iws/gsp)

Hide Ads