World Rabies Day 2023, Warga Denpasar Ramai-ramai Vaksinasi Anjing

World Rabies Day 2023, Warga Denpasar Ramai-ramai Vaksinasi Anjing

Karsiani Putri, Putu Krista, Agus Eka - detikBali
Sabtu, 07 Okt 2023 14:08 WIB
Beberapa ekor anjing yang mendapatkan vaksinasi pada peringatan World Rabies Day (WRD) 2023 di wantilan Setra Agung, Jalan Imam Bonjol Denpasar, Bali pada Sabtu (7/2023).
Foto: Vaksinasi rabies pada anjing di World Rabies Day, Denpasar, Sabtu (7/10/2023). (Dok. Distan Kota Denpasar)
Denpasar -

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar menargetkan vaksinasi 500 hewan penular rabies (HPR) selama World Rabies Day (WRD) 2023. Target ini dibarengi dengan antusiasme warga yang tinggi.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar Ni Made Suparmi mengatakan puncak peringatan WRD 2023 berlangsung di wantilan Setra Agung, Jalan Imam Bonjol Denpasar, Bali, Sabtu (7/10/2023).

"Antusias warga cukup tinggi. Mereka pagi-pagi sudah menunggu untuk mendapatkan vaksinasi," katanya, ketika dihubungi detikBali Sabtu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suparmi membeberkan sampai saat ini cakupan vaksinasi rabies di Denpasar mencapai 79,12 persen atau sekitar 69 ribu anjing.

17 Kasus di 2023

Sementara, dari segi kasus selama Januari-Oktober 2023 tercatat ada 17 kasus. Menurutnya, kawasan Imam Bonjol Denpasar dipilih karena beberapa pertimbangan.

ADVERTISEMENT

"Pertimbangannya karena banyaknya anjing liar dan kasus rabies yang cukup tinggi sehingga kami memilih lokasi ini," sebutnya.

Suparmi menegaskan instansinya akan terus menggencarkan program vaksinasi untuk hewan penular pembawa rabies sehingga kasus rabies di Denpasar bisa ditekan.

"Harapan kami (melalui WRD) masyarakat bisa tahu dan ikut berpartisipasi dalam upaya pengendalian dan pencegahan rabies," tandas Suparmi.

Vaksinasi Rabies di Klungkung

Distan Klungkung memusatkan peringatan Hari Rabies Sedunia di Desa Pikat, Kecamatan Dawan. Dalam kegiatan tersebut, ratusan HPR divaksin.

Kepala Dinas Pertanian Klungkung Ida Bagus Gde Juanida menjelaskan total ada 234 ekor HPR. Terdiri dari 182 ekor anjing yang baru pertama kali divaksin, 19 anjing vaksin booster (vaksin tahap 2), dan 33 ekor kucing. Ratusan HPR itu berasal dari enam dusun di Desa Pikat.

"Masih rutin kami gelar vaksinasi untuk HPR, jadi bukan karena peringatan Hari Rabies Sedunia saja, tapi upaya pencegahan rabies terus kami laksanakan, dengan vaksinasi," kata Juanida.

Dia menerangkan Hari Rabies Sedunia 2023 mengusung tema 'All for One, One Health for All.' Tema itu dimaknai tanggung jawab semua orang untuk memberantas rabies.

Menurut Juanida, Hari Rabies Sedunia merupakan sebuah momentum tepat untuk mengingatkan kembali masyarakat bahwa rabies adalah penyakit mematikan.

"Puncaknya hari ini semua daerah melaksanakan. Arahan dari Kementerian Pertanian sebagai upaya pencegahan rabies serta edukasi masyarakat akan bahaya rabies," urai Juanida.

Populasi HPR di Klungkung mencapai 21.137 ekor. Dari jumlah tersebut baru 17 ribu ekor lebih HPR atau 78 persen yang telah mendapat vaksinasi rabies per awal Oktober 2023.

"Targetnya 80 persen, tapi kami yakini sampai akhir tahun akan mendekati 100 persen, perlu kesadaran pemilik HPR untuk memvaksin hewan peliharaannya agar semua terbebas dari rabies," terangnya.

Juanida mengakui kasus gigitan HPR di Klungkung tahun ini cukup tinggi. Hingga September, tercatat ada 42 kasus gigitan anjing rabies. Jumlah tersebut meningkat jauh dibandingkan total gigitan anjing rabies sepanjang tahun lalu yang berjumlah 40 kasus.

30 Kasus Gigitan Anjing Rabies di Badung

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana menyebutkan sudah terjadi 30 kasus gigitan anjing positif rabies sejak awal tahun hingga awal Oktober 2023 ini. Beruntung seluruh korban gigitan sudah mendapat penanganan vaksin antirabies.

"Sekitar 30 kasus itu sudah kami tangani dengan eliminasi anjing dan korban sudah dapat vaksin. Anjing positif rabies. Rata-rata di Indonesia dan Bali ada penambahan kasus dan Badung ini relatif kecil," kata I Wayan Wijana, Jumat (6/10/2023).

Menurut Wijana, tim sudah mengecek sampel otak anjing tersebut. Sebanyak 30 hewan penular rabies (HPR) anjing yang menggigit warga itu dinyatakan positif rabies.

Ia menegaskan penanganan rabies di Badung terus berjalan dengan cakupan vaksinasi 97 persen terhadap hewan penular rabies (HPR) anjing dan kucing. Dengan kondisi itu, lanjut Wijana, Badung dalam posisi aman, apalagi masih ada stok vaksin HPR hingga 40 ribu dosis.

"Kami masih punya stok vaksin, baru pengadaan 40 ribu dosis. Apalagi capaian sudah 97 persen dan tinggal sisa-sisa seperti (HPR) yang liar atau yang sulit dijangkau," tegasnya.

Vaksinasi Monyet di Sangeh

Vaksinasi di kawasan pariwisata, khususnya saya tarik wisata monyet seperti Sangeh dan Uluwatu juga sudah ditangani. Dinas melibatkan aparat desa setempat dan pengelola objek wisata untuk vaksinasi. Bahkan melibatkan tim siaga rabies (Tisira) di masing-masing desa.

"Sejauh ini ada 15 desa yang sudah ber-SK Tisira. Untuk kawasan wisata hampir semua populasi anjing dan kucing sudah divaksin. Kami sudah mendorong desa membetuk Tisira agar nanti informasi kejadian gigitan, kasus positif segara kami tangani," pungkas Wijana.

Sementara itu data di Dinas Kesehatan Badung menunjukkan kasus gigitan HPR di Badung sejak Januari-Oktober 2023 mencapai 6.700 orang lebih. Mereka mendapat penanganan suntik VAR di sejumlah puskesmas dan rumah sakit di Badung.

Sedangkan jika merujuk data gigitan HPR sejak tahun 2020-2023 itu terjadi fluktuatif. Ada 5.258 orang digigit HPR pada 2020. Pada tahun 2021 sebanyak 4.164 dilaporkan digigit HPR dan sudah mendapat penanganan, serta di tahun 2022 sebanyak 4.848 orang.




(hsa/iws)

Hide Ads