Wacana Groundbreaking LRT Bali Dimulai Awal Tahun, Sekda: FS Saja Belum

Wacana Groundbreaking LRT Bali Dimulai Awal Tahun, Sekda: FS Saja Belum

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Senin, 02 Okt 2023 13:16 WIB
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, di Kantor Gubernur Bali, Sabtu (11/2/2023).
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra. (Foto: Nuranda Indrajaya/detikBali)
Denpasar -

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra belum bisa memastikan groundbreaking proyek Lintas Raya Terpadu (LRT) Bali dapat dimulai awal 2024. Menurutnya, rencana pembangunan LRT di Bali baru akan masuk tahap uji kelayakan (feasibility study atau FS).

"FS-nya saja belum," ungkap Indra di kantor DPRD Provinsi Bali, Senin (1/10/2023).

Indra lantas merespons pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan terkait rencana groundbreaking proyek LRT di Bali. Menurutnya, yang dimaksud Luhut bisa dikerjakan dalam waktu dekat adalah tahap FS proyek ambisius tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Luhut ngomong ke media segera melakukan FS, bukan (groundbreaking)," kata Indra.

"Nanti hasil feasibility study ini akan menentukan," imbuhnya.

Indra menjelaskan uji kelayakan akan meninjau berbagai aspek, dari lingkungan, keuangan, hingga prospeknya di masa depan. Di sisi lain, dia juga enggan berkomentar terkait anggaran yang dibutuhkan jika LRT Bali jadi dibangun di bawah tanah. Sebab, hasilnya akan ditentukan oleh Kementerian PPN/Bappenas setelah feasibility study keluar.

Sebelumnya, Menteri Luhut menyebut groundbreaking proyek LRT Bali ditargetkan dimulai awal 2024. Menurutnya, kajian terkait proyek ini sudah lama dilakukan. Hanya saja, terhenti karena pandemi COVID-19 dan kini pemerintah ingin melanjutkannya.

"Kami berharap groundbreaking itu early next year. Awal tahun depan bisa groundbreaking, karena itu studinya lama dilakukan, tapi terhenti COVID-19," ujar Luhut di Istana, Jakarta Pusat, Rabu (27/9/2023).

Rencananya, LRT Bali yang dibangun di bawah tanah atau underground bakal membentang sepanjang 20 kilometer (km) dari Bandara I Gusti Ngurah Rai sampai ke Canggu. Luhut menyebut proyek LRT Bali menjadi penting karena Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai diperkirakan melayani 24 juta penumpang pada 2026. "Tahun 2026 itu Airport Ngurah Rai akan stuck karena penumpang akan 24 juta pada waktu itu," kata Luhut.




(iws/gsp)

Hide Ads