Pada periode 1 Januari hingga 20 Juli 2023 tercatat ada 61 kasus bunuh diri terjadi di Bali. Jumlah ini menjadikan Bali sebagai provinsi dengan kasus bunuh diri terbanyak ketiga di Indonesia.
Terkait tingginya kasus bunuh diri tersebut, situs layanan pencegahan bunuh diri hadir di Bali dengan nama BISA Helpline yang diinisiasi oleh Yayasan Bersama Bisa.
Ketua Yayasan Bersama Bisa, sekaligus pimpinan proyek BISA Helpline I Wayan Eka Sunya Antara mengatakan BISA Helpline sebelumnya bernama Love Inside Suicide Awareness (LISA) Helpline yang merupakan saluran bantuan untuk pencegahan bunuh diri, diluncurkan pada April 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"BISA Helpline ini hadir dengan sosok dan fitur yang memenuhi kebutuhan teman-teman yang memerlukan tempat untuk didengarkan," ujar Eka pada Minggu sore (17/9/2023) sore di Badung, Bali.
Menurutnya, sepanjang pengalaman LISA Helpline selama satu tahun terdapat lebih dari 1.900 pengguna per hari yang mengakses saluran bantuan tersebut.
Singkat cerita pada Juli 2022, operasional LISA Helpline dihentikan sementara menimbang tidak berimbangnya jumlah permintaan bantuan dengan kapasitas sumber daya relawan dan teknologi yang masih terbatas.
Sehingga, dirasa dibutuhkan sistem baru berbasiskan teknologi yang lebih efisien, jumlah serta kapasitas relawan yang mumpuni, dan kemudian lahirlah BISA Helpline.
"BISA Helpline bertujuan untuk menyediakan dukungan layanan krisis mental, dan emosional untuk pencegahan bunuh diri yang bebas diskriminasi, dan inklusif bagi semua yang membutuhkan bantuan," ungkapnya.
Menurutnya, situs tersebut berisikan layanan call center, daftar lokasi rumah sakit yang memiliki pelayanan kesehatan jiwa, hingga alat yang dapat dipergunakan untuk membantu pengguna.
Selain itu, akan ada relawasn terlatih yang akan membantu pengguna situs perihal kesehatan jiwa, dan lainnya.
"Harapan ke depannya semakin banyak yang tertolong, dan semakin banyak yang menolong karena sangat indah," ujar Eka.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Cabang Denpasar, I Gusti Rai Putra Wiguna, mengatakan pihaknya bersama dengan yayasan akan turut memberikan modul pelatihan bagi para relawan yang tergabung dalam situs tersebut.
"Nantinya kami ingin ini bisa bergulir, dan seluruh volunteer bisa dari seluruh Indonesia," terangnya.
Eka berkeinginan agar nantinya relawan dapat merespon awal kejadian bunuh diri serta memberikan dukungan emosional.
Kemudian, melalui situs tersebut, kasus-kasus yang membutuhkan bantuan profesional kesehatan jiwa akan langsung dihubungkan dengan seluruh psikiater di seluruh Indonesia.
Dirinya pun berharap melalui situs tersebut pihaknya dapat memiliki data pasti soal jumlah masyarakat yang memiliki keinginan untuk bunuh diri, dan memerlukan bantuan.
"BISA ini adalah puzzle yang bisa disusun, dan harus disambungkan dengan link-link yang lain. Sehingga, menjadi suatu sistem yang bisa menangani krisis termasuk juga kesehatan mental sehingga kesejahteraan mental masyarakat bisa meningkat," tambahnya.
(hsa/hsa)