Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Polisi mengungkap SAP (24), pria yang ditemukan tewas bunuh diri di kebun sawit di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dipicu karena masalah asmara. Hal itu berdasarkan dari penyelidikan sementara.
"Diduga masalah asmara, tapi masih dalam proses penyelidikan," kata Kapolres Muba AKBP Listiyono Dwi Nugroho saat dikonfirmasi detikSumbagsel Selasa (14/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi menyebut ada video yang direkam korban saat hendak melakukan aksi bunuh diri tersebut. Namun, polisi masih enggan memberikan informasi lebih rinci tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun detikSumbagsel, rekaman tersebut ada di handphone milik korban. Handphone itu ditemukan tak jauh dari lokasi TKP korban bunuh diri.
"Iya ada (handphone dan video sebelum bunuh diri), tapi masih jadi bahan penyelidikan," kata dia.
Listiyono menjelaskan, jasad korban saat ini sudah diambil pihak keluarga untuk dimakamkan.
"(Jasad korban) Sudah diambil keluarganya," ujarnya singkat.
Diberitakan sebelumnya, warga Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) digegerkan dengan penemuan jasad pria tanpa identitas di kebun sawit.
Diketahui jasad tersebut ditemukan di lahan plasma kebun kelapa sawit kelompok 1413 KUD Barokah Jaya, Desa Tegal Mulyo A4, Kecamatan Keluang, Kabupaten Muba pada Senin (13/1/2025) sekitar pukul 10.30 WIB.
Kapolres Muba AKBP Listiyono Dwi Nugroho mengatakan setelah dilakukan pemeriksaan forensik terhadap jasad tersebut. Korban diketahui berinisial SAP.
"Iya sudah, korban atas nama (inisial) SAP (24) warga Desa Sukarami, Kecamatan Sekayu, Muba," katanya saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Selasa (14/1/2025).
(dai/dai)