Petaka di Ayuterra Resort, 5 Nyawa Terenggut Lift Maut

Petaka di Ayuterra Resort, 5 Nyawa Terenggut Lift Maut

Hakim Dwi Saputra - detikBali
Jumat, 08 Sep 2023 17:14 WIB
Lokasi lift resort jatuh di Ubud, Bali.
Lokasi tram lift Ayuterra Resort jatuh di Ubud, Gianyar, Bali.
Gianyar -

Jumat siang (1/9/2023) menjadi hari terakhir bagi lima karyawan Ayuterra Resort, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, bekerja. Mereka adalah Sang Putu Bayu Adi Krisna (19), I Wayan Aries Setiawan (23), Ni Luh Superningsih (20), Kadek Hardiyanti (24), dan Kadek Yanti Pradewi (19).

Tram lift (lift luar) yang mereka naiki dari lantai bawah ke atas tetiba melaju tak terkendali akibat tali sling baja elevator tersebut putus. Tubuh lima karyawan itu terempas ke jurang. Tak ada yang selamat.

Kapolsek Ubud Kompol I Made Uder mengungkapkan kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 13.00 Wita. Lift itu dioperasikan dengan tali sling yang ditarik menggunakan mesin. Hardiyanti dan empat kawannya naik elevator tersebut bersamaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tangkapan layar rekaman CCTV detik-detik tragedi lift jatuh di Ubud. (tangkapan layar)Rekaman CCTV detik-detik tragedi lift jatuh di Ubud. Foto: Tangkapan layar.

Sesaat kemudian, seorang karyawan bernama I Ketut Suwiarta mendengar suara teriakan disertai bunyi benturan cukup keras. Dia lantas bergegas ke luar untuk mencari tahu apa yang terjadi.

Nahas, Hardiyanti dan empat temannya sudah berada jurang sedalam 100 meter. "Saksi dan karyawan mencari ke bawah, melalui anak tangga dan dilihatnya lima orang karyawan sudah tergetak di bawah, di mana ada tiga orang korban dilihatnya masih bernapas," terang Made Uder.

ADVERTISEMENT

Akibatnya, dua orang tewas di lokasi. Sedangkan tiga korban lainnya meninggal dunia setelah dibawa ke rumah sakit.

Apa saja perkembangan penyelidikan insiden lift maut itu? Baca selengkapnya di sini.

Polsek Ubud dan Polres Gianyar mulanya yang menyelidiki kasus tersebut. Belakangan, Polda Bali juga ikut menangani insiden lift maut itu.

Sejumlah fakta ditemukan. Salah satu yang fatal adalah tram lift itu tidak punya rem darurat karena hanya menggunakan satu tali sling. Padahal, sebelumnya ada tiga tali. Perbedaan jumlah tali sling itu pun sempat viral di media sosial melalui foto lift pada 2019 dan 2023.

Kasat Reskrim Polres Gianyar AKP Ario Seno Wimoko menuturkan hanya ditemukan satu tali sling saat insiden maut tersebut terjadi. Dampaknya, begitu tali putus, elevator itu langsung meluncur.

"Sesuai fakta lapangan hanya ada satu tali sling saja saat peristiwa terjadi, artinya tidak ada emergency brake (rem darurat)," tutur Ario, Selasa (5/9/2023).

Tim Inafis Polda Bali menyelidiki lift yang putus dan menyebabkan lima korban tewas di Ayuterra Resort Ubud, Sabtu (2/9/2023).Tim Inafis Polda Bali menyelidiki lift yang putus dan menyebabkan lima korban tewas di Ayuterra Resort Ubud, Sabtu (2/9/2023). Foto: Putu Krista/detikBali

Ayuterra Resort juga disebut baru mengganti mesin lift pada Maret 2023. "Baru diganti mesinnya (dengan) yang baru," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan.

Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi. Namun, sejauh ini belum mengarah kepada penetapan tersangka sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas tragedi tersebut.

Kuasa hukum Ayuterra Resort Arick Afriandi tidak mau berkomentar banyak terkait permasalahan teknis dari lift ini. Pihaknya hanya bisa menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian untuk penanganannya.

Kapolres Gianyar AKBP I Ketut Widiada mengatakan harus ada yang bertanggung jawab dalam insiden tram lift Ayuterra Resort. "Ya benar (akan ada tersangka), karena ini kelalaian atau pun unsur kesengajaan atau ketidaksengajaan. Tetap harus ada yang bertanggung jawab terhadap kejadian ini," kata Widiada saat ditemui di Polda Bali, Jumat (8/9/2023).

Widiada menegaskan penetapan tersangka baru bisa dilakukan setelah menerima hasil pemeriksaan kriminalistik dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polri Cabang Denpasar. "Pasti nanti (akan ada tersangka). Karena kan ini namanya sudah korban sampai lima orang," terang Widiada.

Apa saja tuntutan dari keluarga korban lift maut? Baca selengkapnya di sini.

Pengusutan tuntas menjadi harapan para keluarga korban, meski sudah mendapat uang santunan dari perusahaan. Bantuan tersebut diberikan kepada keluarga para korban pada Senin sore (4/9/2023).

Ada dua santunan yang diberikan, yakni dari Ayuterra Resort dan BPJS Ketenagakerjaan. Nilai bantuan dari pengelola sanggraloka itu adalah Rp 40 juta. Adapun santunan dari BPJS Ketenagakerjaan nilainya lebih dari Rp 150 juta.

Masalahnya, saat menerima santunan, keluarga korban diminta untuk menandatangani pernyataan yang berisi perjanjian tidak akan menuntut resor itu di lain waktu.

Prosesi ngaben korban Ayuterra Resort, di desa setra (kuburan) tempat tinggalnya, di Banjar Abiansemal, Desa Lodtunduh, Ubud, Gianyar, Bali, Jumat (8/9/2023).Prosesi ngaben korban lift maut Ayuterra Resort, I Wayan Aries Setiawan, di Banjar Abiansemal, Desa Lodtunduh, Ubud, Gianyar, Bali, Jumat (8/9/2023). Foto: Putu Krista/detikBali.

Keluarga salah satu keluarga korban, Kadek Suarela, menyerahkan semua penyelidikan ke pihak berwajib. Dia mendukung kepolisian untuk mengusut tuntas kasus itu.

"Untuk kesepakatan sudah kami terima dan tandatangani bersama keluarga korban lainnya, tapi kami tetap mendukung kepolisian mengusut tuntas kasus ini hingga benar-benar tuntas. Siapa salah harus dibuka oleh kepolisian," jelas paman dari Kadek Hardiyani itu.

Kuasa hukum Ayuterra Resort I Nyoman Wirajaya menuturkan perjanjian itu sesuai dengan kesepakatan saat memberikan santunan. Alasannya, sebagian penerima santunan itu bukan keluarga langsung lima korban jiwa. "Jadi harus ada pengesahan dengan tanda tangan bermeterai," tuturnya.

Pembaca, detikBali terus mengawal dan melaporkan kecelakaan lift maut Ayuterra Resort tersebut. Selamat membaca!

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Halaman 2 dari 3
(hsa/gsp)

Hide Ads