Gubernur Bali Wayan Koster bakal menyiapkan bus bagi warga Buleleng yang hendak pergi ke Denpasar jika jalan pintas (shortcut) Singaraja-Mengwitani telah rampung dibangun. Layanan angkutan umum itu akan menggunakan bus bertenaga listrik bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Koster mengatakan Kemenhub akan memberikan 20 bus listrik untuk Bali. "Busnya menggunakan baterai supaya ramah lingkungan, saya sudah minta ke Pak Dirjen Perhubungan Darat untuk mendukung transportasi di Bali," ujarnya, Selasa (29/8/2023).
Koster menjelaskan penyediaan bus dengan rute Buleleng-Denpasar untuk menekan migrasi penduduk dari Buleleng ke Denpasar. Sebagian besar penduduk Denpasar merupakan warga Buleleng dan Karangasem yang bekerja di Ibu Kota Provinsi Bali tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini (bus) bisa mengurangi laju perpindahan penduduk dan mengurangi kepadatan penduduk," tutur politikus PDI Perjuangan tersebut.
Menurut Koster, harga tanah dan rumah di Denpasar sudah mahal. Harga sewanya juga tinggi. Walhasil, lebih meringankan jika ada bus yang bisa menunjang para pelaju tersebut.
Koster belum membeberkan tarif tiket bus tersebut. Namun, operasional bus Denpasar-Buleleng itu akan disubsidi.
Sebelumnya, Koster bakal menyiapkan bus antar jemput di rute Buleleng-Denpasar seusai pembangunan shortcut Singaraja-Mengwitani titik 10 rampung. "Begitu sampai ke titik 10, saya akan menyiapkan shuttle bus dari Singaraja ke Denpasar," ujar Koster di Buleleng, Sabtu (26/8/2023).
Adapun, jalan pintas (shortcut) Singaraja-Mengwitani titik 7D dan 7E mulai dibangun. Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking oleh Gubernur Koster pada Selasa (29/8/2023). Pembangunan jalan pintas Singaraja-Mengwitani titik 7D dan 7E itu direncanakan rampung pada 18 Juni 2024.
(gsp/gsp)