Sejumlah pedagang mulai melakukan pengosongan los/kios setelah bangunan Pasar Umum Negara dibongkar. Batas waktu pembongkaran pasar ditargetkan rampung 30 Agustus 2023. Namun, tempat relokasi diprediksi masih kurang.
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Jembrana telah menyediakan total 610 tempat relokasi di dua lokasi berbeda. Rinciannya 161 kios/los di Pasar Ijo Gading dan 449 kios/los di area parkir Kantor Bupati Jembrana.
"Sesuai data kemarin, sudah ada 156 kios dan 90 los telah ditempati oleh pedagang dari total 449 kios/los di area parkir Kantor Bupati Jembrana. Untuk Pasar Ijo Gading sudah terisi penuh," ungkap Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata saat ditemui detikBali, Selasa (22/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adinata menjelaskan pedagang akan diberikan waktu lebih untuk proses relokasi. Mengingat jenis barang serta teknis relokasi setiap pedagang berbeda.
Salah satu contoh pedagang emas yang memiliki barang berat, seperti brankas dengan berat ribuan kilogram. Sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk relokasi.
"Target waktu relokasi mungkin dua hari ke depan. Sedangkan target pembongkaran atau setidaknya sudah tidak ada atap itu hingga 30 Agustus mendatang. Setelah proses relokasi selesai, tidak akan ada lagi aktivitas selain pembongkaran," ujar Adinata.
Adinata menambahkan untuk membantu pemindahan barang dagangan ke tempat relokasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana telah menyediakan 13 armada truk dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Meskipun ada beberapa pedagang yang masih kekurangan tempat relokasi, Adinata mengakui data tersebut masih bergerak dan terus didata. "Saat ini masih kurang sekitar 50 tempat. Namun, data ini masih terus diperbaharui agar anggaran daerah dapat dimanfaatkan secara efektif. Jika hingga malam ini masih ada kekurangan, tentu kami akan menambahnya," imbuh Adinata.
(nor/nor)