Proses pembongkaran kios dan los pedagang yang ada di Pasar Umum Negara, Jembrana, Bali, dimulai. Seluruh akses pembeli resmi ditutup, Senin (21/8/2023).
Secara bertahap, bangunan pasar di sisi selatan bekas terminal dibongkar oleh petugas. Ratusan pedagang mulai pindahkan.
Dari pantauan detikBali, beberapa orang dengan linggis dan palu besar membongkar bangunan secara manual. Mereka membongkar tembok pembatas, tralis, dan kanopi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pedagang nampak sibuk mengemas dagangannya untuk dipindahkan ke tempat relokasi sementara. Sebab, aliran listrik serta air ke pasar sudah mulai diputus.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba menyampaikan pemerintah tidak berniat menyengsarakan pedagang. Tamba mengatakan memperjuangkan perluasan kios dan los pasca revitalisasi agar sesuai dengan harapan pedagang.
"Pemerintah pasti tidak ada sedikitpun ingin menyengsarakan pedagang. Tidak ada niatan itu. Justru ini untuk kepentingan pedagang dan masyarakat Jembrana," ungkap Tamba di sela-sela pemantauan pembongkaran Pasar Umum Negara, Senin (21/8/2023).
Tamba mengatakan memahami akan ada penyesuaian dalam transaksi jual-beli di tempat relokasi. Namun, dia meyakinkan seiring berjalan waktu, transaksi jual-beli akan kembali normal.
Tamba berkomitmen untuk membuat pasar di tempat relokasi ramai dikunjungi dengan cara membuat berbagai kegiatan.
"Kami tidak akan diam, nantinya seluruh pegawai Pemkab yang berjumlah 3.000 ASN ini akan kami arahkan untuk berbelanja di tempat relokasi, khususnya pada jam istirahat atau saat pulang kerja," kata politikus Demokrat ini.
Terkait permohonan sejumlah pedagang untuk mendapat ukuran kios yang lebih besar pasca revitalisasi, Tamba telah berdiskusi dengan Gubernur Bali Wayan Koster dan Kementerian PUPR. Mereka sepakat untuk melaksanakan review agar permintaan pedagang bisa difasilitasi.
"Meski secara aturan, ukuran ditetapkan 2 x 3 meter, kami memilih opsi memperluas menjadi ukuran 3 x 4 meter. Ukuran ini sesuai dengan harapan pedagang yang kami akomodasi. Caranya setelah ada pemenang tender akan melakukan review," imbuh Tamba.
Sementara, Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana menegaskan situasi akan tetap tertib dan kondusif selama proses pembongkaran dan relokasi. Koordinasi telah dilakukan dengan Pemda dan para paguyuban terkait pengamanan.
"Kami ingin relokasi berjalan tertib dan sesuai dengan timeline yang ditentukan. Kami akan mengamankan proses pembongkaran karena memerlukan waktu. Harapan kami adalah relokasi yang tenang dan kondusif," jelas Dewa Juliana.
(nor/nor)