Perayaan Galungan antara satu desa adat dengan desa adat lainnya di Bali terkadang memiliki coraknya sendiri dengan adanya tradisi-tradisi tertentu. Di Desa Adat Tunjuk, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali, ada tradisi Ngenjit Linting yang diyakini sebagai penerangan bagi para leluhur yang hadir di tengah keluarga besarnya saat Galungan.
Masing-masing rumah tangga di Desa Adat Tunjuk akan menggelar tradisi ini di lingkungan rumah keluarga besarnya menjelang senja hari. Tradisi ini dilakukan dengan membakar kapas yang dilinting pada sebatang lidi. Lintingan kapas tersebut kemudian dibakar untuk sesaat.
"Linting ini dipasang di merajan (pura keluarga), depan bangunan rumah atau balai, dapur, hingga ke pintu utama pekarangan rumah," jelas Bendesa Adat Tunjuk I Made Nawa, Rabu (2/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan tradisi Ngenjit Lilin ini bertujuan sebagai penerangan bagi leluhur yang telah tiada, namun, diyakini pulang atau hadir di tengah keluarganya yang ditinggalkan saat Galungan.
"Saat pulang itulah diberikan penerangan. Demikian juga kepada sentana atau keturunannya yang ditinggalkan agar diberikan penerangan untuk menjalani hidup sehari-hari," imbuhnya.
Ia menjelaskan bahan yang dipakai untuk Ngenjit Lilin sangat sederhana, yakni sebatang lidi. Ada juga yang menggunakan semat atau biting dari bambu. Kini, seiring perkembangan zaman, ada pula yang menggunakan dupa sebagai pengganti lidi atau semat.
Batang itulah yang dibungkus kapas yang dilinting. Lintingan itu kemudian dicelupkan ke dalam minyak kelapa sebelum dibakar.
"Di atas jam lima sore atau menjelang sandikala (senja), linting yang panjangnya sekitar 15 sampai 20 sentimeter itu dibakar," ujar Made Nawa menguraikan.
Dengan bahan seperti itu, proses Ngenjit Linting memang tidak berlangsung lama. Terbakarnya linting sampai dengan habis kurang lebih memerlukan waktu lima menit.
"Tidak ada ritual atau persembahyangan lagi. Karena persembahyangan kan sudah dilaksanakan di pagi hari," imbuhnya.
Mengenai asal muasal, Nawa menyebut tradisi Ngenjit Linting sudah menjadi tetamian atau warisan dari para leluhur di Desa Adat Tunjuk. Prajuru atau pengurus desa adat setempat sempat mencoba menelusuri sejarah kemunculan tradisi ini kepada para tetua setempat.
Namun, keterangan yang diperoleh seperti demikian, bahwa tradisi ini telah ada sebagai warisan yang rutin dilakukan setiap Galungan tanpa ada sejarah tertulis. "Kalau sumber tertulis tidak ada. Istilahnya, tradisi ini sudah tetamian (warisan) dari para leluhur kami," tukasnya.
(irb/nor)