Kapal motor (KM) Sanjaya 86 dilaporkan hilang atau lost contact di perairan selatan Bali pukul 15.44 Wita, Sabtu lalu (22/7/2023). Polisi dan Badan SAR Nasional (Basarnas) Bali yang sudah mencari sejak enam hari lalu belum menemukan KM Sanjaya 86.
Ditpolairud Polda Bali, Basarnas Denpasar, dan PT SBU sebagai agen KM Sanjaya 86 mulai mencari keberadaan kapal yang hilang itu pukul 16.55 Wita sampai 17.30 Wita. Mereka mencari keberadaan KM Sanjaya 86 dengan menumpang helikopter Fly Bali PK-VPZ di perairan selatan Bali atau koordinat 09β° 01' S - 115β° 15' E.
Sebagai informasi, KM Sanjaya 86 membawa 17 orang termasuk nakhoda kapal bernama Jamal Laude. Berikut nama penumpang KM Sanjaya 86.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Jamal laude: Nakhoda
2. Zakaria: KKM
3. Qely Rakinalimo: Mualim I
4. Herman Kandio: Mualim I
5. Abdul Wahab: Kelasi
6. Ariyanto Keba: Kelasi
7. Arwandi Chales: Kelasi
8. Chales Basauty: Kelasi
9. Dominggus Madoboro: Kelasi
10. Engel Bert Sanggamle: Kelasi
11. Felek Jefereon Sanggambele: Kelasi
12. Leonardos Jelahu: Kelasi
13. Ratliarang: Kelasi
14. Ridwan Gama: Kelasi
15. Rajo Mamba: Kelasi
16. Tiago Amad Maoral: Kelasi
"Operasi SAR hari keenam kondisi membahayakan manusia (KMM). Kecelakaan kapal KM Sanjaya 86 yang mengalami lost contact pada 22 Juli 2023 sekitar pukul 11.00 Wita," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan melalui siaran pers kepada detikBali, Minggu (30/7/2023).
Selama mencari KM Sanjaya 86 yang hilang, polisi dan Basarnas Denpasar sempat meminta bantuan SAR Surabaya karena area pencarian yang terlalu luas. Selain itu, arah angin dan arus laut memang mengarah ke barat atau perairan di selatan Jawa Timur.
Setelah meminta bantuan SAR Surabaya untuk menghubungi kapal-kapal di perairan Jawa Timur yang dekat dengan koordinat lokasi hilangnya KM Sanjaya 86, tim gabungan dari unsur polisi, Basarnas Denpasar, TNI, dan agen PT SBU itu kembali mencari. Sudah enam hari mencari, hasilnya tetap nihil.
"Setelah meneruskan ke Kantor SAR Surabaya untuk menindaklanjuti dan berkoordinasi dengan kapal-kapal yang keluar dan masuk, personel SAR Ditpolairud Polda Bali kembali bergabung dengan tim SAR gabungan. Kami melaksanakan pencarian pada hari keenam, tapi belum menemukan tanda-tanda ditemukannya KM Sanjaya 86," kata Jansen.
Dikonfirmasi terpisah, Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Bali I Wayan Suwena mengatakan informasi jumlah orang yang berada di kapal bertambah satu menjadi 17 orang. Hanya, dirinya belum dapat mengkonfirmasi identitas awak KM Sanjaya 86 tersebut.
"Setelah mendapat informasi, itu saya cek langsung ke agennya. Katanya tambah satu (awak kapal yang berada di KM Sanjaya 86) jadi 17 orang yang di kapal," kata Suwena.
Terkait hilangnya KM Sanjaya 86, Suwena mengatakan sudah ada upaya pencarian dari agen dengan mengirim KM Sanjaya 18. Upaya pencarian oleh KM Sanjaya 18 dilakukan hingga sore keesokan harinya. Tapi, upaya pencarian tersebut belum membuahkan hasil. Karena pencarian berjam-jam tanpa hasil, Suwena berinisiatif menggerakkan tim dan melakukan pencarian.
"Jadi dari kami, karena itu sudah kejadiannya beberapa jam, kami apelkan VTS (Stasiun Radio Pantai). Bahkan kami juga bantu (mencari KM Sanjaya 86) karena sudah beberapa hari itu. Kami juga koordinasi dengan Basarnas di Surabaya," terangnya.
Suwena menegaskan KM Sanjaya 86 tidak mungkin hilang karena sudah tenggelam atau ada penyebab lain. Menurutnya, pasti ada limbah solar dan puing-puing kapal yang tercecer di laut. Termasuk, ada ABK yang selamat dan terapung di laut dengan memakai jaket keselamatan atau pelampung.
"Kapal pasti ada jeriken (bahan bakar). Ada jaring. Ada ngambangnya. ABK-nya pasti ada yang selamat pakai life jacket. Bahkan dari agen tiga hari kemarin menggerakkan heli sewa. Fly Bali. Anggota kami on board. (Hasilnya) nihil. Nggak ada tanda-tanda (keberadaan KM Sanjaya 86)," tuturnya.
Meski demikian, hingga kini tim gabungan masih melakukan pencarian KM Sanjaya 86. Dia meminta kapal-kapal agen seperti KM Sanjaya 18 dan 98 untuk melaporkan jika melihat keberadaan KM Sanjaya 86.
"Termasuk empat hari kemarin mereka mencari ikan. Kami tetap koordinasi dari agen. Sanjaya 18 dan 98 mereka dua kapal itu kami nitip (informasi keberadaan KM Sanjaya 86)," tambahnya.
Untuk diketahui, hilangnya KM Sanjaya 86 berawal saat berangkat dari Pelabuhan Benoa menuju fishing ground. Pada saat perjalanan menuju fishing ground, cuaca tidak bersahabat.
Sehingga KM Sanjaya 86 kembali ke Pelabuhan Benoa dan mengalami lost contact pada koordinat tersebut di perairan selatan Bali. Karena lokasi yang jauh, maka kapal Subditpatroli Ditpolairud Polda Bali belum bisa menjangkau KM Sanjaya 86.
Polisi Siaga Basarnas Denpasar kemudian melaporkan ke kantor SAR Surabaya berdasarkan arah angin dan arus. Hal itu dilakukan untuk mengetahui keberadaan KM Sanjaya 86 jika memang hilang kontak karena terseret ombak ke arah barat atau selatan Jawa Timur.
(irb/nor)