Enam dari 10 anak buah kapal (ABK) KM Linggar Petak 89 yang hilang di Samudera Hindia berhasil dievakuasi oleh Basarnas Bali. Lima ABK dalam kondisi selamat dan satu meninggal dunia.
Para ABK dievakuasi melalui pos Kapal Negara (KN) SAR Arjuna-229. Pos tersebut berada di kawasan Pelabuhan Benoa, Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.
KM Linggar Petak 89 merupakan kapal pencari ikan yang terbalik dan tenggelam di perairan Samudera Hindia pada pukul 13.00 Wita, Selasa (28/2/2023). Kapal dengan rute Pelabuhan Benoa menuju fishing ground itu mengangkut total 15 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-fakta pencarian korban KM Linggar Petak 89
1. Kapal Tak Dilengkapi Alat Komunikasi Memadai
KM Linggar Petak-89 yang tenggelam di Samudera Hindia ternyata tidak dilengkapi dengan alat komunikasi yang memadai. Situasi itu menyebabkan Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas Bali) kesulitan melakukan pencarian.
Kepala Basarnas Bali Gede Darmada mengatakan KM Linggar Petak-89 tidak dilengkapi alat komunikasi seperti radio marine, Global Positioning System (GPS) hingga Automatic Identification System (AIS).
"Kapal nelayan ini memang tidak dilengkapi peralatan komunikasi yang memadai, seperti misalnya alat komunikasi radio marine, kemudian tidak ada GPS-nya, tidak ada AIS-nya sehingga kami kesulitan melacak," kata Darmada kepada wartawan, Kamis (2/3/2023).
2. Basarnas Kerahkan 3 Kapal
Darmada menuturkan pencarian ABK KM Linggar Petak-89 yang masih hilang dilakukan dengan mengerahkan tiga kapal. Antara lain, KN SAR Arjuna-229 milik Basarnas serta dua kapal milik perusahaan yakni KM Bahari Nusantara dan KM Bahari Nusantara-25.
Bahari Nusantara dan KM Bahari Nusantara-25 hingga kini masih terus melakukan pencarian terhadap sembilan ABK yang masih hilang. Sementara KN SAR Arjuna-229 telah bersandar sekaligus mengevakuasi para ABK yang sudah ditemukan.
Menurut Darmada, ada beberapa pertimbangan KN SAR Arjuna-229 bersandar. Salah satunya karena pertimbangan emergency karena ABK yang selamat perlu mendapatkan perawatan medis. Di satu sisi, kedua kapal perusahaan KM Bahari Nusantara dan KM Bahari Nusantara-25 tidak dilengkapi tenaga medis.
"Kami terpaksa harus sandar sore hari ini dengan memindahkan korban yang berada di kapal (perusahaan) itu untuk secepatnya memberikan bantuan medis karena satu kondisinya sama-sama kita lihat tadi sangat betul-betul kritis," ungkap Darmada.
3. Daftar korban
Kepala Seksi Operasi dan siaga Kantor Basarnas Bali I Wayan Suwena ikut langsung on board. Sebanyak 17 ABK dan 6 personel dari Kantor Basarnas Bali Jimbaran serta unsur SAR lainnya turut ikut dalam operasi SAR.
Berikut daftar korban selamat hingga pencarian hari ke-3:
1. Ariyono Wicaksono (Nakhoda/selamat)
2. Usnadi (selamat)
3. Asep Maulana M. (selamat)
4. Muhamad Kevin Danuarta (selamat)
5. Olog Luturmas (selamat)
6. Hadi Supriadi (meninggal dunia)
Korban dalam pencarian:
7. Dana Prasasty (dalam pencarian)
8. Ryan Perdana Syah Putra (dalam pencarian)
9. M. Bagas Syaifudin (dalam pencarian)
10. Sendi Wahyudi (dalam pencarian)
11. Jaya Rahman (dalam pencarian)
12. Maman Sulaeman (dalam pencarian)
13. Candra (dalam pencarian)
14. Mohamad Jaelani (dalam pencarian)
15. Indra Pamungkas (dalam pencarian).
4. Pencarian Terkendala Cuaca
I Wayan Suwena menyebut pencarian 10 anak buah kapal (ABK) korban KM Linggar Petak 89, kapal ikan yang terbalik dan tenggelam terkendala cuaca. Di lokasi pencarian, ketinggian gelombang mencapai 3 meter.
Tinggi gelombang ini cukup tinggi, mengingat rata-rata di kawasan Samudera Hindia tepatnya Selatan Bali ketinggian gelombang hanya berkisar 2,4 meter.
Suwena menjelaskan saat ini kondisi alun (ketinggian) gelombang mencapai 3 meter. Saat ini, kapal sedang melakukan penyisiran.
"Cuaca cerah, gelombang saja, angin 20 knots, gelombang 3 meter. Ini untuk kapal tinggi ya, ada guncangan lah. Ini kecepatan kapal seperti yang saya sampaikan 3 meter, kami pakai (kecepatan) 16 knots, tidak cepat karena mengikuti gelombangnya 3 meter tidak berani kita cepat," jelasnya dihubungi detikBali, Kamis (2/3/2023).
5. Tanggapan Agen
PT Sumber Mina Samudera selaku agen Kapal Motor (KM) Linggar Petak-89 yang tenggelam belum bersedia memberi penjelasan. Alasannya, manajemen masih sibuk mengurus peristiwa tenggelamnya kapal yang mengakibatkan satu orang tewas dan 10 lainnya hilang itu.
"Bosnya lagi keluar, bosnya lagi sibuk ngurusin kapal dan keluarganya," kata salah seorang satpam di pintu masuk PT Sumber Mina Samudera kepada wartawan, Rabu (1/3/2023).
Pada saat detikBali hendak masuk ke perusahaan, satpam langsung menyapa cukup ramah. detikBali kemudian memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud kedatangan ke PT Sumber Mina Samudera.
Satpam tersebut menyampaikan permohonan maaf bahwa manajemen tidak bisa memberikan penjelasan. Ia mengatakan manajemen masih berada di luar dan masih sibuk mengurus kapal tenggelam.
Dia juga meminta agar mengkonfirmasi peristiwa tersebut tidak melalui perusahaan, tetapi langsung lewat Basarnas. Sebab menurutnya, informasi yang disampaikan Basarnas juga didapat dari perusahaan.
(nor/gsp)