"Akhir Juli ini, itu sudah ada kepastian berlanjut. Sudah pasti berlanjut. Tapi dengan skema yang berbeda," kata Koster di kantor DPRD Bali, Kamis (20/7/2023).
Koster tidak menjelaskan skema baru pengerjaan Tol Gilimanuk-Mengwi yang dimaksud. Dia hanya menegaskan bahwa skema baru tersebut merupakan kewenangan dari Kementerian PUPR.
Disinggung terkait kendala hingga proyek tersebut mangkrak berbulan-bulan, Koster mengatakan penyebabnya adalah pergantian konsorsium. Dia menepis pembangunan mandek akibat kekurangan dana.
"Dua hari lalu saya rapat dengan Pak Menteri PU. Akan ada pergantian konsorsium. Nah, selagi menunggu itu, memang kegiatannya (pembangunan tol) terhenti," kata Koster.
Mangkraknya pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi belakangan dikeluhkan oleh warga Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan. Sebab, warga yang lahannya terkena jalur merasa serba salah untuk beraktivitas.
![]() |
Warga Antosari akhirnya memasang spanduk di pinggir jalur utama menuju Kecamatan Pupuan. Spanduk yang ditujukan ke Gubernur Bali Wayan Koster meminta informasi pasti mengenai kelanjutan pembangunan tol. Jika tidak dilanjutkan, warga meminta patok-patok di sekitar proyek agar segera dicabut agar warga bisa mempergunakan lahan mereka untuk bertani, berkebun, dan merenovasi rumah yang sudah bocor.
Lain lagi dengan warga di Pekutatan, Jembrana. Lokasi proyek jalan bebas hambatan tersebut justru digunakan oleh warga setempat untuk bermain layang-layang. Sebelumnya, warga setempat I Ketut Susana mengatakan pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi ini sudah berhenti sejak Februari 2023.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan pengembang tol tersebut tengah mengalami kesulitan anggaran untuk menyelesaikan pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi. "Mereka (PT Tol Jagat Kerthi Bali) minta sampai Juli untuk financial close-nya," tuturnya di Denpasar, Minggu (21/6/2023).
Menteri Basuki memastikan pembangunan tol yang diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp 24,6 triliun itu akan terus berlanjut. Bahkan, proyek tersebut akan selesai sesuai jadwal pada 2025. "Jadi ini lagi mencari kawan lagi untuk mendapatkan investor," tutur Basuki.
(iws/hsa)