Beragam Kendala Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi: Kurang Dana-Warga Bertahan

Round Up

Beragam Kendala Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi: Kurang Dana-Warga Bertahan

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Senin, 19 Jun 2023 08:52 WIB
Lokasi pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi di Jembarana, Minggu (18/6/2023).
Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali Lokasi pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi di Jembarana, Minggu (18/6/2023).
Jembrana -

Pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi terhenti sejak tiga bulan lalu. Pengembang tol tersebut, PT Tol Jagat Kerthi Bali, tengah mengalami kesulitan anggaran untuk membangun jalan bebas hambatan sepanjang 96,84 kilometer tersebut.

Menteri Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan pengembang tol tersebut tengah mengalami kesulitan anggaran untuk menyelesaikan pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi. "Mereka (PT Tol Jagat Kerthi Bali) minta sampai Juli untuk financial close-nya," tuturnya di Denpasar, Minggu (21/6/2023).

Berikut ini sejumlah fakta terkait pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi.



Pembangunan Tol Tetap Berlanjut

Menteri Basuki memastikan pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi akan terus berlanjut. Bahkan, proyek tersebut akan selesai sesuai jadwal pada 2025.
Pengembang tol tersebut kini tengah mencari tambahan dana untuk menyelesaikan proyek jalan bebas hambatan tersebut. "Jadi ini lagi mencari kawan lagi untuk mendapatkan investor," tutur Basuki. Adapun, pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp 24,6 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono setelah menghadiri acara Pesta Kesenian Bali ke 45 di Denpasar, Minggu (18/6/2023). (Rizki Setyo Samudero)Menteri Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono setelah menghadiri acara Pesta Kesenian Bali ke 45 di Denpasar, Minggu (18/6/2023). Rizki Setyo Samudero/detikBali Foto: Menteri Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono setelah menghadiri acara Pesta Kesenian Bali ke 45 di Denpasar, Minggu (18/6/2023). (Rizki Setyo Samudero)

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (PUPRKP) Jembrana I Wayan Sudiarta menjelaskan pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi akan dilanjutkan September mendatang. "Kami yakin proyek ini akan berjalan dengan baik," tuturnya, Kamis (25/5/2023).

Warga Bertahan di Lokasi Proyek Tol

Sejumlah eks karyawan perusahaan umum daerah (Perumda) Kerta Bali Saguna di Banjar Sumber Mis, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, masih bertahan di mesnya meski mereka sudah harus mengosongkan tempat tinggal tersebut. Mes tersebut harus segera dikosongkan karena akan terimbas pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi dan taman hiburan sekelas Disneyland.

Salah seorang warga Banjar Sumber Mis, Nyoman Sursi, kebingungan untuk pindah. Sebab, mantan pegawai Perumda Kerta Bali Saguna itu belum menerima uang kompensasi penggusuran sebesar Rp 17,5 juta dari pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi.

Warga eks karyawan Perumda Kerta Bali Saguna yang masih bertahan di mes di Banjar Sumber Mis, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali, Minggu (18/6/2023).Warga eks karyawan Perumda Kerta Bali Saguna yang masih bertahan di mes di Banjar Sumber Mis, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali, Minggu (18/6/2023). Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali

"Bagaimana mau pindah, penghasilan saja tidak menentu dan hanya cukup untuk keperluan hidup saja," ungkap perempuan berusia 68 tahun itu kepada detikBali, Minggu (18/6/2023).

Hal yang sama diungkapkan oleh Niluh Nestri. Perempuan berusia 55 tahun itu belum bisa pindah dari mes lantaran rumah yang baru yang akan ditempatinya belum rampung dibangun.

"Baru atap saja, dinding belum ada, jadi kami masih bertahan," tutur Nestri.

Camat Pekutatan Klaim Warga Mau Pindah

Camat Pekutatan I Wayan Yudana mengklaim warga yang tinggal di mes Kerta Bali Saguna mau pindah. Namun, mereka meminta waktu untuk tinggal di mes sementara karena rumah yang akan ditempati belum selesai dibangun.

"Mereka sudah bersedia pindah dan sudah banyak yang sudah pindah. Tidak hanya warga yang berada di Banjar Adat Sumbermis, tetapi juga warga di mes Sumber Baru dan Banjar Adat Koprahan," kata Yudana.

Yudana juga mengklaim tidak ada kendala soal penyaluran dana kompensasi atas penggusuran tersebut. Dia menduga ada kekeliruan antara warga yang terimbas penggusuran akibat pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi dengan Perumda Kerta Bali Saguna.




(gsp/iws)

Hide Ads