Keluarga Puri Agung Klungkung Ungkap Ciri-ciri Keris yang Dirampas Belanda

Keluarga Puri Agung Klungkung Ungkap Ciri-ciri Keris yang Dirampas Belanda

Putu Krista - detikBali
Senin, 10 Jul 2023 18:22 WIB
Puri Agung KlungkungΒ saat menerima hibah senjata pusaka berupa mata tombak berikut sarungnya dari Westerlaken Foundation, sebuah yayasan di Belanda, pada 2020 silam. (Foto: Istimewa)
Puri Agung KlungkungΒ saat menerima hibah senjata pusaka berupa mata tombak berikut sarungnya dari Westerlaken Foundation, sebuah yayasan di Belanda, pada 2020 silam. (Foto: Istimewa)
Klungkung -

Pemerintah Belanda akan mengembalikan ratusan harta rampasan saat era penjajahan kepada Pemerintah Indonesia. Salah satunya adalah keris pusaka dari Kerajaan Klungkung.

Penglingsir Puri Agung Klungkung Ida Dalem Smara Putra tak tahu persis jumlah benda pusaka milik Kerajaan Klungkung yang dirampas dan dibawa ke Belanda saat perang Puputan Klungkung pada 1908 silam. Meski begitu, ia meyakini bahwa beberapa benda pusaka yang tersimpan di Negara Kincir Angin itu milik leluhurnya terdahulu.

"(Saya) berani memastikan itu keris dari tetua kami dulu yang gugur dalam perang Puputan Klungkung," tutur Ida Dalem saat ditemui detikBali di Puri Agung Klungkung, Senin (10/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang dinobatkan sebagai Raja Klungkung XII ini mengaku belum mendapatkan informasi resmi dari pemerintah terkait keris pusaka yang akan dikembalikan dari Museum Nasional Belanda tersebut. Namun, ia memastikan ciri-ciri dan bentuk keris tersebut identik dengan pusaka khas Puri Klungkung.

Ia menyebutkan ciri-ciri keris pusaka milik Kerajaan Klungkung, antara lain bermaterial logam besi, nikel, kayu, batu permata, emas, dan gading. Keris tersebut memiliki bilah bergelombang yang menunjukkan pamornya. Polanya berwarna abu-abu, berasal dari penempaan besi dan logam yang mengandung nikel. Terdapat enam batu mulia di antara bilah dan gagang, serta 24 batu mulia pada gagangnya.

ADVERTISEMENT

"Cirinya adalah ukiran dan bentuk keris khas Klungkung atau Puri Klungkung milik raja dulu ada emas pada pamornya dan menggunakan batu permata tiap gagangnya," imbuh Ida Dalem.

Ida Dalem menuturkan Puri Agung Klungkung sebelumnya juga menerima hibah senjata pusaka berupa mata tombak berikut sarungnya dari Westerlaken Foundation, sebuah yayasan yang berbasis di Belanda. Tombak pusaka tersebut diserahkan kepada Puri Agung Klungkung pada 28 April 2020 silam. Saat ini, kata Ida Dalem, tombak itu disimpan di Museum Semarajaya di kompleks Kertha Gosa Semarapura.

"Kalau dari bentuk ujung tombak dan ukiran sarungnya, dua senjata pusaka ini berasal dari masa Kerajaan Klungkung sebelum Perang Puputan Klungkung. Setelah perang Puputan ikut dibawa ke Belanda," imbuhnya.

Untuk diketahui, Belanda akan mengembalikan berbagai pusaka kepada Indonesia. Selain keris dari Puri Klungkung, Belanda juga akan mengembalikan koleksi lukisan Pita Maha. Lukisan itu merupakan karya dari komunitas Pita Maha di Bali. Pita Maha adalah gerakan seni yang berkembang di Bali mulai era 1930-an oleh seniman Bali dan Eropa.




(iws/gsp)

Hide Ads