Keluarga Kerajaan Klungkung Antusias Sambut Pemulangan Keris dari Belanda

Klungkung

Keluarga Kerajaan Klungkung Antusias Sambut Pemulangan Keris dari Belanda

Putu Krista - detikBali
Senin, 10 Jul 2023 15:38 WIB
Penglingsir Puri Agung Klungkung Ida Dalem Smara Putra di Puri Agung Klungkung, Senin (10/7/2023).
Penglingsir Puri Agung Klungkung Ida Dalem Smara Putra di Puri Agung Klungkung, Senin (10/7/2023). Foto: I Putu Budikrista Artawan/detikBali.
Klungkung -

Penglingsir Puri Agung Klungkung Ida Dalem Smara Putra antusias menyambut keris Klungkung yang akan dikembalikan oleh pemerintah Belanda ke Indonesia. Menurut dia, keris Kerajaan Klungkung bertakhta emas dan batu permata pada gagangnya.

Ida Dalem menuturkan masih banyak pusaka Kerajaan Klungkung yang disimpan di Belanda. Dia juga belum pernah melihat langsung keris yang akan dikembalikan tersebut.

"Yang akan dikembaikan kami tidak tahu, sejak awal dibawa belum pernah melihatnya," ujarnya di Puri Agung Klungkung, Senin (10/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ida Dalem pernah diundang oleh Museum Nasional Kebudayaan Dunia (NMVW) sebelum pandemi COVID-19. Namun, saat itu, ia gagal berangkat.

Ida Dalem menceritakan Perang Puputan Klungkung diawali dengan Perang Gelgel yang pecah pada 18 April 1908. Tiga hari kemudian, Belanda mengerahkan angkatan lautnya dari Pantai Jumpai dan mendarat di Kusamba.

ADVERTISEMENT

Besok harinya, Belanda menyerang Klungkung dari timur, barat, dan selatan. Raja Klungkung II Dewa Agung Jambe beserta keluarga dan rakyat bertempur habis-habisan (puputan) sampai gugur.

Menurut Ida Dalem, jika keris tersebut kembali ke Tanah Air, harus diupacarai dulu. Sebab, keris tersebut hanya dirawat secara fisik, "Harus diupacarai dulu dengan upacara pembersihan (sarana banten pratista)," ujarnya.

Sebelumnya, Belanda akan mengembalikan ratusan harta rampasan ke Indonesia. Salah satunya adalah keris Klungkung.

Selain keris, Belanda juga akan mengembalikan koleksi lukisan Pita Maha. Lukisan itu merupakan karya dari komunitas Pita Maha di Bali. Pita Maha adalah gerakan seni yang berkembang di Bali mulai era 1930-an oleh seniman Bali dan Eropa.




(gsp/iws)

Hide Ads