Round Up

Janji Kesejahteraan di Tengah Penolakan Proyek Resort Mewah di Karangasem

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 29 Jun 2023 11:20 WIB
Lokasi vila di wilayah Desa Bugbug yang berada di dekat wilayah Candidasa, Karangasem, Bali. (istimewa)
Karangasem -

Proyek pembangunan resort dan vila di Desa Bugbug, Karangasem, Bali, menuai polemik. Ribuan warga dari desa setempat menolak pembangunan resort mewah tersebut lantaran dianggap mengeksploitasi kawasan suci Pura Gumang, Desa Bugbug.

Kelian Adat Bugbug I Nyoman Purwa Ngurah Arsana beranggapan penolakan tersebut dilakukan oleh kelompok oknum yang tidak menginginkan Karangasem maju. Ia mengeklaim keberadaan fasilitas pariwisata itu akan berdampak terhadap kesejahteraan warga setempat.

"Jika nantinya banyak investor yang datang untuk membangun vila dan yang lainnya, dampaknya akan sangat bagus untuk Karangasem," kata Purwa Arsana, Rabu (28/6/2023).

Purwa Arsana mengatakan sudah ada sejumlah perjanjian terkait pembangunan vila tersebut. Salah satunya, membuka lapangan pekerjaan jika sudah beroperasi. Bahkan, Arsana menyebut 70 persen tenaga kerjanya adalah orang lokal asli Desa Bugbug.

"Sehingga tidak lagi hanya bergantung dari sektor galian C untuk PAD-nya karena sektor pariwisata juga sangat menjanjikan," imbuhnya.

Purwa Arsana membantah tudingan bahwa pembangunan akomodasi pariwisata itu melanggar kawasan suci. Menurutnya, semua izin pembangunan sudah dipenuhi karena dilakukan secara online di pusat. Nantinya, vila tersebut akan menawarkan panorama laut karena berada di dekat pantai.

"Dibangun di kawasan pariwisata dekat dengan Candidasa. Bahkan akses masuknya juga dari sana dan lokasinya jauh di bawah dan bukan berada di kawasan suci Pura Gumang," imbuhnya.

Ia menjelaskan lokasi pembangunan vila itu dilakukan di atas tanah hak milik desa adat, bukan berada di kawasan hutan hutan lindung. Dari 22 hektare tanah yang disertifikatkan, 2 hektare di antaranya disewakan ke investor untuk dibangun vila dengan harga Rp 10 juta per are.

Sampai saat ini, progres pembangunan vila tersebut baru sekitar 30 persen. Investor vila tersebut berasal dari Republik Ceko.

Halaman berikutnya: Ribuan Warga Geruduk Kantor Bupati dan DPRD Karangasem...




(iws/iws)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork