Desak Made Rita Kusuma, atlet panjat tebing putri asal Buleleng, Bali, berhasil mengharumkan nama Indonesia. Desak Rita, sapaan akrabnya, baru-baru ini menyabet juara II di ajang International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup 2023 seri Salt Lake City, Amerika Serikat. Rita mencatatkan waktu 6,82 detik di final.
Atlet yang mengenyam pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja mengisahkan kiprahnya di panjat tebing. Awal mula Rita mendalami olahraga ini berkat bibinya.
"Awal mulanya ikut bibi yang atlet panjat tebing juga, awalnya ikut main di taman kota. Kemudian ikut mencoba manjat," ungkapnya kepada detikBali, Rabu (21/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rita pun jatuh cinta kepada olahraga yang mengandalkan otot bagian atas ini. Sejak saat itu Rita tidak pernah berpaling dari panjat tebing.
"Dari awal saya ikut olahraga panjat tebing tidak pernah mencoba olahraga lain dan terus terjun menjadi atlet panjat tebing," tutur perempuan asal. Buleleng itu.
Rita juga mengaku memiliki sosok idola. Dia adalah Aries Susanti Rahayu, seniornya sendiri di panjat tebing. Sedangkan, untuk tingkat dunia Rita mengagumi Iuliia Kaplina, atlet asal Rusia.
Desak Rita juga membagikan tips untuk generasi muda Indonesia yang ingin mencoba mulai meniti karir di olahraga panjat tebing.
"Intinya tekun dan disiplin, mempunyai mimpi tinggi, dan mau bekerja keras," jelasnya.
Rita melanjutkan, dalam suatu perlombaan pasti ada momen menang dan kalah. Hal itu merupakan bagian tak terpisahkan sebagai atlet. Terpenting adalah tahu cara untuk bangkit dari kegagalan. Yaitu, jangan berlarut-larut dalam keterpurukan dan meningkatkan kapasitas agar bisa menjadi yang terbaik.
Rita menyebutkan satu hal yang disukai dari olahraga panjat tebing. Yakni, harus berpacu dengan waktu untuk menjadi yang tercepat. Ini memacu adrenalin, membuatnya sangat tertantang, dan sangat menikmati proses tersebut.
"Yang paling saya sukai dalam olahraga panjat tebing adalah sangat menantang karena kita terus dipacu untuk memperkecil waktu pemanjatan," ungkapnya.
Sebagai atlet yang bisa mengharumkan nama negara di tingkat dunia lewat panjat tebing, Rita mengaku senang dan berharap banyak generasi selanjutnya bisa berjuang untuk Tanah Air.
Sebelum menyabet juara II di Amerika, ia sudah banyak mengoleksi prestasi lain. Seperti juara III World Cup Climbing Swiss 2022, juara III World Cup Climbing di Seoul 2023, dan sederet prestasi lain.
Rita belum puas dengan segala capaiannya. Target selanjutnya adalah lolos Olimpiade dan bisa meraih emas di ajang pesta olahraga terbesar sedunia tersebut.
(hsa/iws)