Turis asing hingga warga Denpasar tumpah ruah menyaksikan puncak pelebon Raja Denpasar IX, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan, di kawasan Catur Muka Denpasar pada Rabu (21/6/2023).
Dari pantauan detikBali di lokasi, turis lokal, turis asing, hingga warga setempat berduyun-duyun datang sejak Rabu pagi untuk sekadar melihat keindahan perlengkapan pelebon. Mereka mengabadikan momen itu dengan mengambil foto maupun video.
Rodrigo misalnya. Pria berusia 26 tahun itu baru pertama kali menyaksikan langsung pelebon. "Secara sepintas (perlengkapan pelebon) bagus dan sangat menarik dengan kultur yang sangat bagus sekali. Amazing," ungkapnya di kawasan Catur Muka Denpasar, Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rodrigo baru pertama kali pelesiran di Bali dan mendapatkan pengalaman berkesan dengan menyaksikan pelebon Raja Denpasar IX. Dia akan menceritakan pengalamannya tersebut pada keluarga dan temannya di Spanyol.
"Karena ini pengalaman yang berbeda. Tadi saya sudah foto-foto di sini," terang turis asal Spanyol tersebut.
Imas Usman juga sengaja datang ke kawasan Catur Muka bersama tetangganya. Perempuan asal Bandung, Jawa Barat, itu ingin menyaksikan pelebon Raja Denpasar IX.
"Saya ingin mengetahui budaya masyarakat Bali. Saya ingin lebih tahu lagi bagaimana proses pemakaman Raja," tutur perempuan berusia 51 tahun itu.
Menurut Imas, bade, tratag, hingga lembu yang menjadi perlengkapan pelebon sangat indah. "Memang sangat berseni," ungkapnya.
Rangkaian upacara pelebon Raja Denpasar IX menelan anggaran mencapai Rp 2 miliar. Jumlah tersebut terakumulasi dari persiapan hingga puncak acara yang memakan waktu sekitar empat bulan lamanya.
Hal itu diungkapkan oleh Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda selaku Ketua Panitia Karya Pelebon. Menurut dia, puncak pelebon melibatkan ribuan orang.
"Tenaga antara 1.800 hingga dua ribu orang hanya untuk menggotong bade saja. Kalau lembunya kami siapkan tenaga antara 40-50 orang saja untuk sekali jalan," papar Dharmayuda, Selasa (20/6/2023).
(gsp/nor)