Sepasang remaja nekat memanjat patung Garuda Wisnu Serasi (GWS) di sisi timur Taman Bung Karno, Tabanan, Bali. Mereka kemudian duduk di bawah bagian sayap patung tersebut. Aksi sejoli itu tertangkap kamera dan viral di media sosial sejak Minggu (18/6/2023).
Aksi sejoli itu tertangkap kamera dan viral di beberapa akun media sosial sejak Minggu malam (18/6/2023). Video kedua remaja itu sempat diunggah oleh akun @infotabanan. Sejumlah waganet mengecam aksi mereka, terlebih di selatan panggung terbuka itu ada Pura Dalem Tabanan Sakenan Baleran.
Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya marah dengan aksi kedua remaja yang memanjat patung GWS tersebut. Ia meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait melaporkan kejadian tersebut kepada aparat hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah sampaikan kepada OPD terkait terhadap hal ini dan minta tolong laporkan ke aparat hukum sehingga ditindak tegas," ujar Sanjaya, Senin (19/6/2023).
Menurutnya, aksi dua remaja itu tidak memperhatikan etika dan estetika. Di sisi lain, Pemkab Tabanan sudah membangun fasilitas publik dengan sebaik-baiknya.
"Kok ada saja oknum cari sensasi yang bukan-bukan," sambungnya.
Sanjaya meminta agar kedua remaja itu ditindak tegas dan diberikan sanksi. Baginya, kejadian itu bukan semata gangguan ketertiban umum, namun sudah masuk kategori pelecehan terhadap simbol agama.
"Apanya ketertiban umum? Itu sudah termasuk pelecehan simbol agama juga lho. Ada Dewa Wisnu dan garuda yang di Hindu sangat disucikan dan diagungkan," kata Sanjaya.
"Kalau tidak ada efek jera laporkan ke polisi," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tabanan I Gede Sukanada menyebut kewenangan mengenai pengelolaan GWS dan panggung terbukanya ada pada UPTD Taman Budaya. Terkait kasus tersebut, ia mengaku akan lebih gencar melakukan patroli.
"Yang jelas, selama ini kami sudah melakukan upaya patroli. Dengan ada kejadian ini (patroli) akan kami tingkatkan. Akan lebih baik ke polisi dilaporkan," jelasnya.
(iws/gsp)