Organisasi Hak atas Kekayaan Intelektual Dunia (World Intellectual Property Organization atau WIPO) akan mengadakan pelatihan bagi 25 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Bali. Pelatihan yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali itu akan mulai digelar besok, Selasa (16/5/2023).
Puluhan pelalu UMKM yang terlibat dalam pelatihan tersebut bergerak di bidang kerajinan seni hingga usaha spa. Sejumlah ahli akan didatangkan untuk melatih para pelaku UMKM itu hingga 11 bulan mendatang.
"Kami akan melaksanakan suatu proyek di Bali untuk membantu UMKM," kata Deputi Dirjen WIPO Hasan Kleib di kantor Gubernur Bali, Senin (15/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasan menjelaskan pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu produk UMKM agar naik kelas ke level premium. Adapun materi yang disajikan, antara lain aspek branding, kemasan, dan desain produk UMKM.
Menurutnya, sebagian pelaku UMKM di Bali belum memahami cara mengemas dan memasarkan produknya. Ia berharap pelatihan tersebut dapat mendongkrak nilai tambah produk para pelaku UMKM di Bali.
"Nanti, pada akhirnya, (produk UMKM-nya) akan punya suatu trademark, sehingga harganya naik," jelasnya.
Selain cara mengemas dan pemasaran, Hasan menekankan kualitas produk para pelaku UMKM juga perlu menjadi perhatian. Terlebih, Bali merupakan daerah pariwisata yang memungkinkan produk-produk UMKM itu merambah pasar mancanegara.
"Untuk sekarang kaitannya dengan tourism. Jadi, para turis itu akan membayar lebih tinggi karena produknya sudah naik jadi premium," tandasnya.
(iws/gsp)