25 Pelaku UMKM Bali Bakal Dilatih Agar Produk Naik Kelas Jadi Premium

25 Pelaku UMKM Bali Bakal Dilatih Agar Produk Naik Kelas Jadi Premium

Aryo Mahendro - detikBali
Senin, 15 Mei 2023 12:10 WIB
Perajin Gusti Ayu Putu Windi Astari menyelesaikan pembuatan kain tenun cagcag dengan teknik tradisional di Sanggar Tenun Kembar Sari, Desa Batu Agung, Jembrana, Bali, Sabtu (6/8/2022). Kerajinan kain tenun khas Jembrana yang diproduksi di tempat tersebut mempertahankan teknik tradisional sebagai upaya pelestarian budaya Bali dan produk tenun karyanya pada bulan Juli 2022 diekspor ke Amerika Serikat dengan harga jual Rp100 ribu hingga Rp4 juta per lembar sesuai jenis, motif dan kualitas. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.
ilustrasi - Perajin kain tenun khas Bali. (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)
Denpasar -

Organisasi Hak atas Kekayaan Intelektual Dunia (World Intellectual Property Organization atau WIPO) akan mengadakan pelatihan bagi 25 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Bali. Pelatihan yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali itu akan mulai digelar besok, Selasa (16/5/2023).

Puluhan pelalu UMKM yang terlibat dalam pelatihan tersebut bergerak di bidang kerajinan seni hingga usaha spa. Sejumlah ahli akan didatangkan untuk melatih para pelaku UMKM itu hingga 11 bulan mendatang.

"Kami akan melaksanakan suatu proyek di Bali untuk membantu UMKM," kata Deputi Dirjen WIPO Hasan Kleib di kantor Gubernur Bali, Senin (15/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasan menjelaskan pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu produk UMKM agar naik kelas ke level premium. Adapun materi yang disajikan, antara lain aspek branding, kemasan, dan desain produk UMKM.

Menurutnya, sebagian pelaku UMKM di Bali belum memahami cara mengemas dan memasarkan produknya. Ia berharap pelatihan tersebut dapat mendongkrak nilai tambah produk para pelaku UMKM di Bali.

ADVERTISEMENT

"Nanti, pada akhirnya, (produk UMKM-nya) akan punya suatu trademark, sehingga harganya naik," jelasnya.

Selain cara mengemas dan pemasaran, Hasan menekankan kualitas produk para pelaku UMKM juga perlu menjadi perhatian. Terlebih, Bali merupakan daerah pariwisata yang memungkinkan produk-produk UMKM itu merambah pasar mancanegara.

"Untuk sekarang kaitannya dengan tourism. Jadi, para turis itu akan membayar lebih tinggi karena produknya sudah naik jadi premium," tandasnya.




(iws/gsp)

Hide Ads