85 UMKM di Bandung 'Dipoles' agar Naik Kelas

85 UMKM di Bandung 'Dipoles' agar Naik Kelas

Oris Riswan Budiana - detikJabar
Selasa, 11 Mar 2025 23:23 WIB
Ilustrasi desain kemasan.
Ilustrasi kemasan produk. (Foto: Agenlaku Indonesia/Unsplash)
Bandung -

Kemasan jadi salah satu faktor penting untuk sebuah produk. Bahkan tak jarang penjualan produk akan sangat tergantung dari kemasan yang dipakai.

Pemahaman itu yang berusaha untuk ditanamkan kepada perwakilan dari 85 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Bandung yang jadi peserta General Mentoring 3 Business Assistance.

Kegiatan yang digagas Yayasan Humanis melalui program Urban Future ini menggaet Prestasi Junior Indonesia dan Fakultas Teknik Program Studi Teknologi Pangan Universitas Pasundan (Unpas) ini digelar 8-13 Maret 2025. Salah satu agenda di dalamnya yakni workshop dan kunjungan ke Teknologi Pangan Universitas Pasundan (TP Unpas).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Peserta yang mengikuti pelatihan ini telah diseleksi dari 200 pendaftar dan sekarang terpilih 85 UMKM. Hari ini kami memberikan pelatihan kepada para pengusaha muda yang telah lolos seleksi untuk mendapatkan bimbingan selama beberapa hari," kata Kaprodi Teknologi Pangan Unpas Jaka Rukmana dalam keterangannya, Selasa (11/3/2025).

Salah satu fokus dalam kegiatan ini adalah soal teknologi pengemasan. Tujuan akhirnya, para pelaku UMKM ini bisa memahami teori hingga praktik dalam memilih kemasan yang sesuai dengan produk mereka agar naik kelas.

ADVERTISEMENT

Sebab menurtnya, salah satu tantangan utama yang dihadapi UMKM baru adalah menentukan kemasan yang tepat untuk produknya. "Setiap produk pangan memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga pemilihan kemasan pun harus spesifik sesuai bidang usaha yang digeluti," terangnya.

"Kami berharap melalui pelatihan ini, para peserta bisa memahami pentingnya kemasan dalam meningkatkan daya saing produk," katanya.

Pelatihan pentingnya kemasan untuk UMKM di Kota Bandung.Pelatihan pentingnya kemasan untuk UMKM di Kota Bandung. (Foto: Istimewa)

General Mentoring ini merupakan bagian dari Program NURTURE yang bertujuan untuk mendukung wirausaha muda dalam menciptakan sistem pangan berkelanjutan dan inklusif. Dengan bimbingan berkelanjutan, diharapkan peserta dapat mengatasi tantangan bisnis dan mencapai target bisnis mereka.

Salah seorang peserta pelatihan, Silvia, yang telah menjalankan usaha dimsum sejak 2002 mengaku selama ini dirinya masih kesulitan dalam menentukan kemasan yang tepat. Ia pun merasa pelatihan ini sangat bermanfaat untuk kemajuan usahanya.

"Dari sini saya jadi tahu apa saja yang harus dicantumkan di kemasan, seperti komposisi dan informasi gizi," tuturnya.

Ia mengatakan jika awalnya ia hanya mengemas produk tanpa banyak informasi. "Sekarang saya dapat wawasan baru dan siap mengaplikasikannya agar produk saya lebih dikenal luas, tidak hanya sebatas lewat grup WhatsApp saja," pungkasnya.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads