50 Perajin Sepatu Mojokerto Dilatih Manajerial agar UMKM Naik Kelas

50 Perajin Sepatu Mojokerto Dilatih Manajerial agar UMKM Naik Kelas

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Kamis, 15 Mei 2025 00:31 WIB
Pelatihan perajin sepatu di Mojokerto yang digelar Pemkab supaya UMKM naik kelas.
Pelatihan perajin sepatu di Mojokerto yang digelar Pemkab supaya UMKM naik kelas. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Sedikitnya 50 perajin sepatu dan penjahit pakaian dilatih manajemen untuk UMKM naik kelas sekaligus mendukung kawasan industri di Kabupaten Mojokerto dan Gresik. Dalam pelatihan 3 hari ini, para peserta dibekali ilmu mengurus legalitas produk, mengolah limbah, hingga pemasaran via e katalog.

Pelatihan manajerial ini diikuti 50 perajin sepatu dan penjahit pakaian dari 15 kecamatan di Kabupaten Mojokerto. Hari pertama pelatihan digelar di gedung Dekopinda Mojokerto. Sedangkan pelatihan berikutnya, 19-20 Mei bakal berlangsung di Hotel Aston Mojokerto.

"Pelatihan ini bagian program kami terkait UMKM Kabupaten Mojokerto naik kelas," kata Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa atau Gus Barra kepada wartawan di lokasi, Kamis (15/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama 3 hari, lanjut Gus Barra, para peserta bakal dibekali banyak topik. Antara lain terkait kebijakan pemerintah dalam pemberdayaan UMKM, pentingnya legalitas produk, pengolahan limbah usaha mikro, penyusunan perjanjian kontrak, pemasaran produk lewat e katalog, serta manajemen keuangan usaha.

"Harapannya membantu menjawab kesulitan para pengusaha, para pelaku usaha mikro agar menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman, serta mampu bertransformasi dalam struktur ekonomi yang mengandalkan produk lokal sehingga bersaing menembus pasar global," terangnya.

ADVERTISEMENT

Selain naik kelas, Gus Barra berharap para pelaku UMKM menjadi penggerak ekonomi di Kabupaten Mojokerto sampai tingkat desa. Yaitu melalui penciptaan lapangan kerja baru.

"Bisa kita rasakan kondisi pelemahan ekonomi akhir-akhir ini. Harapan kami UMKM menjadi alternatif mengangkat ekonomi kerakyatan di Kabupaten Mojokerto. Karena UMKM tetap kuat di kondisi apa pun," ujarnya.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto Abdulloh Muhtar menuturkan pelatihan manajerial ini juga untuk mendukung kawasan industri di Gresik dan Bumi Majapahit.

Para peserta bakal diseleksi menjadi 40 orang untuk mengikuti pelatihan vokasi selama 3 hari pada angkatan kedua. Seleksi berikutnya bakal menyisakan 30 peserta pada angkatan ketiga.

"Harapan kami 30 orang ini benar-benar jalan dan berkembang usahanya. Pembinaan berikutnya kami anggarkan dari APBD," tandasnya.

Pelatihan manajerial selama 3 hari ini menghadirkan 10 narasumber. Selain Gus Barra, turut menjadi narasumber Kepala UPT Pelatihan Koperasi dan UKM Dinas Koperasi dan UMK Jatim dengan materi Pemberdayaan Usaha Mikro di Jatim, serta Kanwil Kementerian Hukum Jatim Sosialisasi Legalitas Usaha Merek dan Sosialisasi Desain Industri.

Narasumber berikutnya dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkait pengelolaan limbah usaha mikro. Selain itu, Polres Mojokerto juga memberikan materi tentang peningkatan pemahaman hukum bagi pelaku usaha mikro.

Sementara Kepala Pusat HAKI LPPM Universitas Merdeka Malang Fahrial Muhammad juga memberikan pemaparan tentang materi penyusunan legal drafting/perjanjian/kontrak.

Selanjutnya ada narasumber dari Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia Kemenperin RI dengan materi sosialisasi penerapan SNI wajib, kemudian dari LBH Bina Annisa tentang sosialisasi bantuan hukum bagi para pelaku usaha mikro.

Terakhir adalah materi dari Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda Kabupaten Mojokerto yang memaparkan materi terkait prosedur pendaftaran e katalog versi 6.




(dpe/abq)


Hide Ads