Gubernur Bali Wayan Koster mengungkap proyek Light Rail Transit (LRT) yang bakal dibangun di Bali masih dalam tahap feasibility study. Oleh karena itu, ia belum bisa memastikan jika anggaran LRT mencapai Rp 10 triliun.
"Dalam waktu dekat akan rapat bersama Pak Dirjen Kereta Api dan DPT Sarana dan Prasarana Bappenas untuk LRT," kata Koster di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Jumat (12/5/2023).
Feasibility studi atau studi kelayakan ini melibatkan pihak-pihak terkait.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan, anggaran pembangunan LRT Bali diproyekai mencapai Rp 10 triliun. Anggaran tersebut akan dialokasi untuk pembangunan infrastruktur dan prasarana.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Prònsi Bali IGW Samsi Gunarta menyebutkan rencana pembangunan LRT Bali sudah dibahas Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Bappenas.
Pemerintah Korea mengatakan turut membantu dalam study kelayakan. "Yang jelas, dari hasil yang keluar, diperkirakan anggarannya Rp 10 triliun, untuk pembiayaan infrastruktur dan prasarananya," ujarnya kepada detikBali, Kamis (11/5/2023).
Lebih lanjut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali berencana mengembangkan transportasi publik berupa lintas raya terpadu atau light rail transit (LRT). LRT merupakan moda transportasi berupa kereta dengan konstruksi ringan.
Hal itu diungkapkan Gubernur Bali Wayan Koster saat bertemu dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins di Gedung Jayasabha, Denpasar, Kamis (11/5/2023). Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng, itu menyebut rencana pembangunan LRT berkaitan dengan implementasi kebijakan energi bersih.
"Kami memang mengarah ke situ," kata Koster. LRT rencananya akan menghubungkan bandara dengan kawasan wisata utama di Kabupaten Badung.
Koster mengaku akan menindaklanjuti hasil pertemuan dengan Jenkins terkait rencana pembangunan LRT di Bali.
"Saya merespons apa yang beliau sampaikan tadi mengenai kerja sama yang akan dilanjutkan. Serta ada kerja sama dalam bidang-bidang tertentu yang akan ditindaklanjuti oleh tim dari Pemprov Bali dengan tim dari Kedutaan," imbuh Koster.
(efr/gsp)