Sejumlah pedagang Pasar Semat Sari, Desa Tibubeneng, Badung, mulai menyisihkan barang dagangan mereka yang masih tersisa pasca kebakaran, Sabtu (6/5/2023) siang. Meski aparat sudah memasang garis polisi, namun pemilik kios tetap beraktivitas seperti biasa.
Salah satu pedagang, Luh Seniasih (40) memilih tetap berjualan meski kondisi pasar sudah tidak memungkinkan untuk dikunjungi. Pedagang buah ini memilih tetap jualan karena masih ada barang yang tersisa.
Sedangkan buah yang ditempatkan di teras kios sudah habis dilahap api. Sampahnya masih berserakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa yang selamat barangnya, masih bisa buka. Saya posisi ada di tengah-tengah dan yang selamat (tidak hangus)," tutur Seniasih.
Puing sisa kebakaran masih berserakan. Begitu juga kayu atap yang hangus masih teronggok di atas tembok maupun tiang beton bangunan los pasar.
Polisi telah memasang garis di semua pintu masuk pasar. Pantauan detikBali di lokasi, lebih dari 20 unit kios ludes. Kios yang rusak rata-rata milik pedagang baju dan perlengkapan upacara adat. Los yang berada di tengah-tengah terlihat yang paling rusak.
60 Personel Damkar Diterjunkan
Personel Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Diskarmat) Kabupaten Badung memadamkan api selama dua jam dan situasi dipastikan benar-benar aman sekitar pukul 03.00 Wita, Sabtu (6/5/2023). Kepala Diskarmat Kabupaten Badung I Wayan Wirya menegaskan 60 personel diturunkan malam itu untuk segera menekan penyebaran api tidak melahap seluruh kios.
"Ada 13 unit mobil pemadam dari pos di kawasan Badung Selatan dan Tengah," kata Wirya.
Api Muncul dari Kios di Blok Selatan
Komandan Pleton Diskarmat Badung Kadek Widana menyebut berdasarkan laporan warga, api diduga bersumber dari beberapa kios di blok selatan pasar. Namun untuk penyebab pasti kebakaran itu belum diketahui.
"Laporan masuk ke kami sekitar jam 00.03 Wita. Api saat itu sudah besar dan belum tahu pasti penyebabnya. Kalau sumbernya dari selatan," tutur Kadek.
Terkendala Suplai Air
Menurut Kadek pemadaman api juga menemukan kendala suplai air. Sebab debit air pada pipa hidran di wilayah Tibubeneng terbilang kecil. Sementara itu, api melahap dengan cepat lantaran material dominan kayu.
Tak heran saat proses pemadaman memerlukan lebih banyak mobil pemadam untuk bergantian menyuplai air dari wilayah Kerobokan dan sekitarnya. Syukurnya api tidak merembet ke lebih banyak toko lainnya.
"Karena itu kami habiskan waktu dua jam untuk bisa selesai. Semua titik api aman termasuk bara kecil dan reruntuhan di atap sudah dicek dan api sudah padam," tegas Kadek.
Penyebab Kebakaran Diselidiki
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung Wayan Darma menyebut akan turun mengecek kondisi terkini Pasar Semat Sari. Ia bersama tim akan melakukan kajian untuk mengetahui seberapa kerusakan dan tindak lanjut selanjutnya.
"Jadi kami cek hari ini. Nanti bagaimana hasilnya laporan ini akan kami sampaikan ke pimpinan (Bupati Badung)," ucap Wayan Darma.
Kepolisian Sektor (Polsek) Kuta Utara saat ini masih menyelidiki penyebab kebakaran. Polisi juga sudah memasang garis polisi dini hari tadi.
"Ya kami masih menyelidiki penyebabnya, masih kami cek. Ini pasar milik pribadi, jadi kami mesti cek dahulu kerugian dan lain-lainnya," tegas Kapolsek Kuta Utara Kompol I Made Pramasetia.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran terjadi pada Jumat (5/5/2023) pukul 23.30 Wita. Peristiwa ini membuat panik warga di sekitar pasar yang notabene pemukiman padat kawasan Canggu Permai.
Menurut informasi warga, para pedagang Pasar Semat rata-rata berjualan pakaian, alat upacara, dan aneka buah di pertokoan. Sedangkan pedagang di los pasar lebih banyak menjual makanan basah, daging, sayur, dan beberapa alat upacara.
Meski bangunan toko sudah tertutup rapat dengan rolling door namun api tetap bisa menjalar dari atap dan plafon. Terlebih barang-barang di pertokoan sebelah timur pasar kebanyakan pakaian dan kain, api sangat cepat menjalar.
(nor/nor)











































