Muncul isu pencoretan hingga penggeseran nama sejumlah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Badung dari daftar bakal calon legislatif (bacaleg) di Pemilu 2024. Ada tiga nama kader yang diisukan dicoret yakni I Bagus Alit Sucipta, Putu Yunita Oktarini, dan Wayan Regep.
I Bagus Alit Sucipta saat ini duduk di kursi DPRD Bali. Yunita dan Regep sama-sama duduk di DPRD Badung. Untuk diketahui, Alit Sucipta dan Yunita merupakan pasangan suami istri.
Mereka juga disebut-sebut dekat dengan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Misalnya I Bagus Alit Sucipta alias Gus Bota. Pada Pemilu 2019, dia merupakan caleg dengan perolehan suara terbanyak di DPRD Bali. Suaranya fantastis, mencapai 111.741 suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Isu 3 Bacaleg Dicoret, PDIP Bali Tunggu SK |
Berikut fakta-fakta pencoretan kader potensial PDIP Badung.
1. Belum Dapat Data Valid
Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Badung Putu Parwata menegaskan belum menerima data valid soal adanya beberapa nama anggota partai yang diduga dicoret dari proses pencalegan di Pemilu 2024 mendatang. Sebab bagi Parwata, sesuai aturan, perubahan yang terjadi mestinya disampaikan melalui komunikasi resmi.
"Jadi terkait dengan isu pencoretan dan pergeseran atau perpindahan (nama bacaleg), jujur saja kami belum dapat data valid. Sebab berdasarkan pantauan ke calon, langsung mendapat info WhatsApp dari sekretariat DPP," ungkap Putu Parwata, Rabu (3/5/2023) malam.
2. PDIP Badung Ingin Komunikasi
Jika pencoretan sejumlah bacaleg itu benar adanya, PDIP Badung berharap tidak ada dampak terhadap target perolehan suara yang sudah dirancang DPC PDIP Badung. Karena itu, mereka ingin masalah ini bisa dikomunikasikan lebih lanjut dengan dewan pimpinan daerah (DPD) PDIP Bali.
"Usulan nama bakal calonDPRD sudah kami lakukan lewat rapat-rapat dan DPD belum melakukan komunikasi penetapan bakal calon seperti kabupaten lain. Jadi komunikasi DPD-DPC menentukanbacalon harusnya dilakukan bersama," ungkap PutuParwata, Rabu (3/5/2023).
3. Tetap Tunduk ke Partai
Parwata berharap ada pembahasan bersama antara DPD dengan DPP PDIP terkait penentuan bacaleg. Mereka ingin menyampaikan sekaligus mendengar alasan pencoretan nama bacaleg itu.
Sebab, gol saat ini bagaimana target menaikkan jumlah kursi di DPRD bisa tercapai. Namun pada prinsipnya, selaku kader partai akan tetap tunduk atau tegak lurus dengan aturan partai dan siap menerima tugas DPP.
"Kalau apa yang kami hasilkan ini menurunkan potensi perolehan kursi, kami tentu ingin diskusi dulu (dengan DPD). Yang jelas kami tetap ingin naikkan suara. Seperti di 2014, 2019 dan Badung ini bisa hattrick (menang tiga kali). Bahkan PDIP lima kali terus menang dan itu desain yang kami bangun," tegas Parwata.
"Jadi kami menunggu di tingkatan DPD dan DPP. Kalau ada pergeseran, kami ingin diskusi dulu. Kami menunggu selanjutnya langkah yang harus didiskusikan bersama. Tapi tentu baik DPP maupun DPD ingin melakukan perubahan untuk kemajuan, bukan nafsu pribadi," sambungnya.
4. Gus Bota Cuek
I Bagus Alit Sucipta alias Gus Bota menjadi salah satu kader PDIP Bali yang kabarnya didepak dari daftar bacaleg. Padahal, DPC PDIP Badung menjagokan Gus Bota untuk kembali maju sebagai DPRD Provinsi Bali.
Pendulang suara terbanyak pada Pemilu 2019 itu mengaku tidak mengerti kabar pencoretan dirinya sebagai bacaleg. Terlebih, hal itu juga dikaitkan dengan isu kedekatan dirinya dengan Bupati Badung Nyoman Giri Prasta.
"Tidak ada kaitan itu, saya tidak tahu. Intinya saya tidak paham dengan situasi itu (dikait-kaitkan dengan isu Loyalis Giri Prasta)," ucap Gus Bota saat dihubungi detikBali, Kamis (4/5/2023).
Dugaandicoretnya nama Gus Bota dalam daftarbacaleg kerap dikait-kaitkan dengan adanya upaya pembersihan Loyalis GP (GiriPrasta). Namun, isu tersebut belum dapat dipastikan.
5. Regep Ngaku Tidak Ngotot
Nama Wayan Regep juga disebut tercoret dari daftar bacaleg. Regep menegaskan sejauh ini belum mendapat pemberitahuan resmi bahwa dirinya dicoret dari daftar pencalegan Pemilu 2024. Meski begitu, dia membenarkan belum menerima pemberitahuan terkait bacaleg melalui pesan WhatsApp.
"Sementara ini kan masih berproses di DPC (Dewan Pimpinan Cabang) PDIP dan pesan-pesan itu sebatas WA saja. DPC dan DPD belum ada konfirmasi resmi. Apalagi kemarin ditegaskan belum ada data valid," kata Regep, Kamis (4/5/2023).
Politikus PDIP asal Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi, ini menjawab diplomatis ketika ditanya seandainya namanya dicoret dari daftar bacaleg. Sebagai petugas partai, dia mengaku akan menaati perintah partai.
"Saya orangnya nggak ngotot kok menuntut supaya dicalonkan. Itu kan perintah partai," tegas Wakil Ketua Komisi I DPRD Badung ini.
6. PDIP Bali Tunggu SK
Kepala Sekretariat Dewan Pengurus Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDIP) Bali Ida Bagus Made Kresna Dhana enggan berkomentar lebih jauh terkait isu tiga kader PDIP Badung dicoret dari daftar bacaleg. Ia mengatakan DPD Bali masih menunggu surat keputusan (SK) dari Dewan Pengurus Pusat (DPP).
"Masih nunggu SK daftar calon sementara (DCS) dari pusat,"ungkapnya, Kamis (4/5/2023).
Gus Kresna -sapaan akrab Bagus Made Kresna- menyebut jika DPP juga belum bisa memberi jawaban karena belum ada kejelasan dan harus menunggu SK.
"Mereka juga tidak akan mau komentar, karena menunggu SK dari DPP," jelasnya.
(nor/gsp)