Kepala Sekretariat Dewan Pengurus Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDIP) Bali Ida Bagus Made Kresna Dhana enggan berkomentar lebih jauh terkait isu tiga kader PDIP Badung dicoret dari daftar bakal calon legislatif (bacaleg). Ia mengatakan DPD Bali masih menunggu surat keputusan (SK) dari Dewan Pengurus Pusat (DPP).
"Masih nunggu SK daftar calon sementara (DCS) dari pusat,"ungkapnya, Kamis (4/5/2023).
Gus Kresna -sapaan akrab Bagus Made Kresna- menyebut jika DPP juga belum bisa memberi jawaban karena belum ada kejelasan dan harus menunggu SK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka juga tidak akan mau komentar, karena menunggu SK dari DPP," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah kader PDIP Badung tengah dilanda isu pencoretan dari partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024. Terlebih isu itu menyeruak setelah beberapa kader menyebutkan belum dapat pesan WhatsApp daftar nama bacaleg dari sekretariat DPP PDIP.
Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC)PDIP Badung PutuParwata menegaskan belum menerima data valid soal adanya beberapa nama anggota partai yang diduga dicoret dari prosespencalegan di Pemilu 2024 mendatang. Sebab bagiParwata, sesuai aturan, perubahan yang terjadi mestinya disampaikan melalui komunikasi resmi.
"Jadi terkait dengan isu pencoretan dan pergeseran atau perpindahan (nama bacaleg), jujur saja kami belum dapat data valid. Sebab berdasarkan pantauan ke calon, langsung mendapat info dari sekretariat DPP," ungkap Putu Parwata, Rabu (3/5/2023) malam.
Seperti diketahui, tiga nama caleg petahana yang diisukan dicoret justru merupakan kader-kader pendulang suara. Mereka juga disebut-sebut dekat dengan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Misalnya I Bagus Alit Sucipta alias Gus Bota. Pada Pemilu 2019, dia merupakan caleg dengan perolehan suara terbanyak di DPRD Bali. Suaranya fantastis, mencapai 111.741 suara.
"Usulan nama bakal calon DPRD sudah kami lakukan lewat rapat-rapat dan DPD belum melakukan komunikasi penetapan bakal calon seperti kabupaten lain. Jadi komunikasi DPD-DPD dengan DPP PDIP terkait penentuan bacaleg" pungkasnya,
(nor/gsp)