Tiga warga negara asing (WNA) asal Rusia dianggap berpose dengan pakaian tidak pantas di Pura Pengubengan Besakih, Karangasem, Bali, akhirnya dibekuk. Ketiga bule Rusia itu ditangkap petugas Imigrasi di sebuah homestay di kawasan Ubud, Gianyar, Senin (1/5/2023) sekitar pukul 11.00 Wita.
Ketiga bule Rusia tersebut terdiri dari dua perempuan berinisial IN (35) dan ML (29), serta seorang pria berinisial SS (35).
Kepala Kantor Imigrasi Singaraja Hendra Setiawan mengatakan bahwa penangkapan dilakukan oleh tim dari Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar dan Kanim Singaraja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami lakukan kerja nyata bukan janji belaka. Keseriusan kami menanggapi laporan dari masyarakat kami buktikan," ungkap Hendra saat dikonfirmasi detikBali, Senin siang.
Ia menjelaskan ketiga bule Rusia itu telah melanggar norma adat dengan menari dan berpose menggunakan pakaian tak pantas di halaman Pura Pengubengan Besakih. Hendra menuturkan aksi ketiga bule itu dilaporkan oleh masyarakat desa adat setempat.
"Kami ucapkan terima kasih atas peran serta masyarakat adat dalam melakukan pelaporan akan perilaku tidak pantas WNA di Bali. Karena ini memudahkan kami di dalam melakukan penindakan terhadap WNA nakal," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, beberapa bule nakal di Pulau Dewata mendapat ganjaran berupa deportasi, yakni kasus bule yang telanjang di kayu putih di Tabanan, dan bule buka celana di puncak Gunung Agung.
Pose Telanjang di Kayu Putih
Bule Rusia, Luiza Kosykh (40), juga disebut melakukan pelanggaran aturan adat karena berpose bugil di pohon kayu putih yang bersebelahan dengan Pura Babakan di Desa Adat Bayan, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali. Bule Rusia ini akhirnya dideportasi.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Anggiat Napitupulu mengatakan Kosykh dipulangkan melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Minggu (16/4/2023).
Aksi Buka Celana di Gunung Agung
Sebelumnya, masyarakat Bali juga digemparkan dengan ulah bule Rusia yang berfoto di puncak Gunung Agung. Yuri, nama bule tersebut, membuka celananya saat difoto dari belakang.
Akibat tindakannya itu, Yuri dideportasi dan penangkalan. Fotonya saat membuka celana dibagikan dan diunggah ulang oleh sejumlah akun anonim, termasuk tokoh perempuan Bali Niluh Djelantik.
(efr/iws)