Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Jembrana AKP Ni Putu Meipin Ekayanti menanggapi kemungkinan proses damai kasus kecelakaan yang melibatkan Perusahaan Otobus (PO) M-Trans.
Meipin mengatakan kepolisian sudah menyerahkan prosesnya kepada para korban. Demikian pula kepada manajemen bus M-Trans untuk menyesuaikan tuntutan korban.
"Saat ini masih dalam proses, pihak bus masih bertemu dengan para penumpang atau korban laka bus M-Trans ini," kata Meipin kepada detikBali, Sabtu (29/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, PO M-Trans mengajukan proses damai dengan korban dari kecelakaan beruntun yang terjadi pada Kamis (27/4/2023). Kecelakaan tersebut melibatkan tiga kendaraan dan mengakibatkan salah satu bus terperosok ke dalam kebun warga sedalam 15 meter.
Meipin menegaskan, proses hukum saat ini tetap berjalan sesuai prosedur yang berlaku. Pemeriksaan sejumlah saksi terkait lakalantas yang menyebabkan sejumlah orang terluka itu juga masih berlanjut.
"Memang dari pihak bus ini berencana untuk menyelesaikan permasalahan dengan kekeluargaan, artinya jika pihak Bus M-Trans mendapat tanda tangan dari seluruh masyarakat yang menjadi korban, kami akan lakukan proses lanjutan," ujar Meipin.
Sementara itu, bus M-Trans yang terperosok ke kebun warga sudah dievakuasi.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan beruntun yang melibatkan dua bus antar kota antar provinsi (AKAP) serta satu unit sepeda motor ini terjadi di jalan jurusan Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di Desa Melaya, Kecamatan Melaya.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Pengakuan Sopir Bus
Sopir bus M-Trans, Totok Budiono (53) asal Sidoarjo mengaku sebelum kecelakaan beruntun terjadi, ia hendak mendahului sepeda motor yang bergerak di depannya. Nahas, sepeda motor itu malah mengerem mendadak, sontak ia menghindar. Lalu, dari arah belakang ditabrak oleh Bus Bagong dengan kecepatan tinggi.
"Saat kejadian itu saya hendak menyalip sepeda motor di depan, namun tiba-tiba kendaraan di depan saya itu rem mendadak sehingga saya coba menghindar, namun ditabrak dengan keras oleh kendaraan lain yang posisinya di belakang saya," ungkap Totok kepada detikBali, Jumat (28/4/2023).
Ditanya mengenai kecepatan bus, ia menjelaskan tidak dapat memperkirakannya lantaran kejadian terlalu cepat dan saat tertabrak sudah berada di bawah karena syok.
"Saya tidak tahu kecepatan bus Bagong yang berada di belakang saya, intinya saya ditabrak dari belakang dengan sekeras mungkin hingga terperosok ke dalam jurang itu," kata Totok.
Disinggung mengenai jumlah penumpang dalam bus, dia menyebut ada sekitar 30 orang. Saat ini, seluruhnya sudah mendapatkan perawatan medis. "Tidak ada korban jiwa. Beberapa penumpang mengalami luka lecet, dan sudah ditangani," jelas Totok.
(hsa/nor)