Gawat! Alat Berat Rusak, Sampah TPA Bengkala Menggunung 18 Meter

Buleleng

Gawat! Alat Berat Rusak, Sampah TPA Bengkala Menggunung 18 Meter

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Selasa, 18 Apr 2023 16:55 WIB
Alat berat menyusun tumpukan sampah yang didominasi sampah plastik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (14/1/2023). Pemkot Padang melakukan penghijauan di sejumlah zona yang sudah tidak aktif di TPA tersebut dengan penanaman pohon buah dan penimbunan sampah menggunakan material tanah, untuk mengurangi bau dan bisa dikembangkan menjadi agrowisata. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.
Ilustrasi. Alat berat di TPA Bengkala, Buleleng, rusak. Alhasil, proses pengiriman sampah ditunda, lantaran sampah di TPA Bengkala menumpuk hingga setinggi 18 meter. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra).
Buleleng -

Seluruh alat berat untuk pengelolaan sampah residu di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bengkala di Kabupaten Buleleng rusak. Akibatnya, proses pengiriman sampah tersendat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng Gede Melandrat mengatakan sampah residu dikelola dengan metode control refill, yaitu meratakan sampah yang ditumpuk untuk kemudian ditutup dengan tanah.

Namun karena tiga alat berat rusak, proses pengelolaan sampah pun menjadi terhambat. "Sudah dua minggu ini (rusak)," tuturnya ditemui detikBali, Selasa (18/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai sekarang, kami menunda sampah yang ada di desa-desa. Kami menunda dulu pengiriman sampah ke TPA Bengkala. Tapi, ini tidak bisa lama-lama," lanjutnya.

Adapun, rata-rata sampah yang dikirim dari kawasan kota dan desa per harinya mencapai 150 ton. Diperkirakan, jumlahnya bertambah 5 ton saat momentum hari raya.

ADVERTISEMENT

Padahal, saat ini saja kondisi TPA Bengkala boleh dibilang melebihi kapasitas (overload), dengan ketinggian tumpukan sampah mencapai 18 meter.

"Posisi tumpukan sampah pada ketinggian 18 meter. Cukup memprihatinkan, sudah overload. Semoga ke depan atau tahun depan melalui PAD kami bisa mengajukan alokasi perluasan lahan," imbuh dia.

Melandrat mengaku sempat memperbaiki dua alat berat. Tapi, alat berat kembali rusak. Alhasil, ia masih menunggu pesanan onderdil dari pihak ketiga, yang tentunya butuh waktu.

"Karena sparepart (onderdil) tidak ada di Buleleng, jadi kami berkoordinasi dengan pihak ketiga. Tentu, ini menghambat perbaikan. Mudah-mudahan bisa segera kami perbaiki," ungkapnya.

Melandrat menilai idealnya, TPA Bengkala memiliki lima alat berat untuk pengelolaan sampah. "Tiga ini sangat tidak ideal. Idealnya, lima alat berat," tandasnya.




(BIR/hsa)

Hide Ads