TPA Bengkala Buleleng Terbakar Akibat Cuaca Panas-Angin Kencang

TPA Bengkala Buleleng Terbakar Akibat Cuaca Panas-Angin Kencang

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Minggu, 27 Okt 2024 19:15 WIB
TPA Bengkala terbakar sejak Sabtu (26/10/2024). (Istimewa)
Foto: TPA Bengkala terbakar sejak Sabtu (26/10/2024). (Istimewa)
Buleleng -

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bengkala di Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali, terbakar, Sabtu (26/10/2024). Cuaca panas serta angin kencang diduga menjadi penyebab TPA di Buleleng itu terbakar.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng, Kadek Agus Hartika, kebakaran terjadi sejak sekitar pukul 11.00 Wita, Sabtu. Saat itu terjadi letupan api di area Blok 2 TPA Bengkala yang diduga disebabkan oleh cuaca panas. Kencangnya tiupan angin juga memperparah situasi sehingga api cepat membesar.

"Kemarin jam 11 ada letupan api di sebelah barat api ini sepanjang tahun ada. Dengan kondisi cuaca yang sangat panas. Ditambah tiupan angin sangat kencang kemarin memperparah titik api di TPA jadi apinya besar," kata Agus, Minggu (27/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus mengatakan lokasi yang terbakar tersebut cukup sulit untuk diakses menggunakan sarana dan prasarana yang ada. Namun, petugas tetap berupaya maksimal untuk memadamkan api serta agar api tidak merembet ke wilayah lain.

DLH telah melaporkan hal ini kepada Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana. Dia lantas mengintruksikan DLH, Pemadam Kebakaran (Damkar), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan PDAM untuk bahu-membahu memadamkan titik api.

ADVERTISEMENT

"Pj Bupati telah mengintruksikan Damkar, BPBD Buleleng, PDAM dan dinas terkait untuk membantu pendinginan area di TPA. Kami juga melakukan penyekatan agar api tidak merembet terus karena angin kencang," jelasnya.

Agus mengungkapkan bahwa pemantauan intensif telah dilakukan dengan bantuan drone untuk memetakan luas area terdampak dan mempercepat evaluasi. Menurutnya, meskipun sebagian besar api telah berhasil dikendalikan, potensi munculnya titik api baru masih ada, mengingat kondisi timbunan sampah yang mudah terbakar.

"Dari evaluasi awal, sekitar 10 persen dari luas TPA telah terbakar. Upaya pengendalian dan pemantauan akan terus kami intensifkan agar kebakaran tidak meluas," ujarnya.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads