Penutupan tempat pembuangan akhir (TPA) Degayu Pekalongan mulai berdampak pada kondisi sampah perkotaan. Terlihat banyak tumpukan sampah di sejumlah titik di Kota Pekalongan.
Dari pantauan detikJateng, Selasa (25/3/2025), di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Kota Pekalongan terlihat tumpukan sampah menumpuk di tepi jalan. Salah satu di antaranya di pintu masuk Sapuro, tumpukan sampah ini terjadi sejak kemarin, dan kian banyak.
Selain di sejumlah titik di Jenderal Soedirman, sampah juga nampak di beberapa lokasi sepanjang Jalan Urip Sumoharjo, hingga di sekitar Pasar Buaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menimbulkan pemandangan yang kurang enak, saat momen hujan juga menimbulkan bau kurang sedap.
"Sudah sejak kemarin, sampah seperti ini. Tidak tahu diambil kapan. Ini sampah-sampah warga yang dibuang di sini. Biasanya dibuang malam hingga jelang sahur," kata Achmad (45) warga Sapuro, Pada detikJateng.
Selain tidak enak dilihat, warga juga mengeluhkan bau yang kurang sedap. Terlebih lagi saat ini masih sering turun hujan.
"Kemarin kan hujan, tadi pagi juga hujan. Baunya tidak enak," tambahnya.
Wali Kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid, mengakui Pemkot hanya bisa melakukan langkah darurat. Sedangkan langkah penanganan sampah, Pemkot Pekalongan menunggu hasil keputusan Menteri LH, hari ini.
"Nunggu keputusan Manteri LH. Mudah-mudahan sudah ada keputusan hari ini (Selasa)," kata Afzan Arslan Djunaid, lewat pesan singkat kepada detikJateng, Selasa (25/3).
Sedangkan untuk penanganan darurat, pihaknya mengaku sudah melaksanakan dengan maksimal.
"Penanganan darurat sudah dilaksanakan dengan memaksimalkan TPST dan TPS 3R," katanya.
Arslan menerangkan ada 23 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan Tempat Pembuangan Sampah dengan konsep Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), yang ada di Kota Pekalongan. Diharapkan sampah bisa dibuang di lokasi tersebut.
"Akan kita maksimalkan anggaran untuk tanggap darurat ini kita berikan mesin insinerator di masing-masing TPST," ucap Aap.
(apl/ams)