Ekskavator dan Conveyor Rusak, Sampah di TPA Peh Jembrana Berserakan

Ekskavator dan Conveyor Rusak, Sampah di TPA Peh Jembrana Berserakan

Sui Suadnyana, Putu Adi - detikBali
Minggu, 20 Apr 2025 20:59 WIB
Ekskavator tak bisa beroperasi akibat terbakar mengakibatkan tumpukan sampah baru di halaman TPA Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, Minggu (20/4/2025). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Foto: Ekskavator tak bisa beroperasi akibat terbakar mengakibatkan tumpukan sampah baru di halaman TPA Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, Minggu (20/4/2025). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Jembrana -

Pemandangan tak sedap terlihat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Sampah yang seharusnya ditata justru berserakan di halaman TPA. Musababnya, dua alat berat berupa ekskavator atau mesin pengeruk rusak sejak Jumat (18/4/2025).

Pantauan detikBali di lokasi, Minggu (20/4/2025), proses pemilahan sampah juga tidak berjalan efektif akibat conveyor pemilah sampah juga rusak. Tumpukan sampah rumah tangga juga terlihat menggunung di area depan hingga sisi timur bengkel kerja TPA Peh. Situasi ini memaksa sampah diletakkan di sembarang tempat sehingga memunculkan 'gunung' sampah baru.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jembrana, Dewa Gede Ary Candra Wisnawa, gunungan sampah baru di TPA Peh merupakan imbas dari kerusakan dua alat berat yang vital dalam operasional penataan sampah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemilahan (sampah) masih dilakukan secara manual sambil menunggu perbaikan dinamo conveyor. Ditambah lagi, alat berat terbakar pada Jumat lalu, sedang kami upayakan perbaikannya sesegera mungkin. Untuk sementara, sampah yang masuk ditempatkan di depan bengkel kerja," ujar Dewa Ary saat dikonfirmasi detikBali, Minggu.

Dewa Ary mengungkapkan kedua alat berat yang terbakar sedang dicek oleh mekanik guna mengetahui suku cadang yang diperlukan. Pengecekan awal menunjukkan sebagian besar kabel dan selang radiator terbakar.

Dewa Ary mengakui pihaknya tengah berupaya melakukan penanganan. Sebagai solusi sementara, sampah yang baru datang dialihkan ke sisi timur bengkel kerja sambil menunggu perbaikan alat berat agar penataan sampah dapat kembali dilakukan.

"Sampah sementara kami arahkan di timur bengkel sampai bisa kami tata dan kami operasionalkan mesin refuse derived fuel (RDF) nanti," jelas Dewa Ary.




(iws/iws)

Hide Ads