Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan, di mana para malaikat akan turun pada malam tersebut. Pada malam yang mulia ini, keberkahan Lailatul Qadar akan dilipat gandakan karena terletak di bulan Ramadan.
Pada malam Lailatul Qadar pula, Allah SWT telah menurunkan wahyu kitab suci Al-quran kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.
Mengutip dari buku Fiqih Wanita karya M. AbdulGhoffar, malamLailatul Qadar jatuh pada 10 malam terakhir di bulan Ramadan, tepatnya pada malam ganjil. Apabila dilihat berdasarkan penetapan awal Ramadan 1444 H, maka sepuluh malamLailatul Qadar akan jatuh pada tanggal 11-20 April 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dianjurkan bagi umat Islam untuk memperbanyak amal dan doa demi mendapatkan kemuliaan dan berkah pahala yang berlimpah pada malam Lailatul Qadar. Lalu apa saja keutamaan dan amalan yang umat muslim perlu tahu? Simak informasi lebih lengkapnya berikut ini.
7 Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar memiliki keutamaan istimewa bagi umat Muslim. Dikutip dari buku Sukses Berburu Lailatul Qadar yang ditulis oleh Muhammad Adam Hussein dan dari detikcom, berikut keutamaan malam Lailatul Qadar:
1. Diampuni Dosa-dosa Terdahulu
Malam Lailatul Qadar sering kali disebut sebagai malam pengampunan. Rasulullah SAW pernah bersabda (HR. Imam Bukhari):
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya, "Barangsiapa salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau."
2. Malam Penuh Keberkahan
Keutamaan malam Lailatul Qadar lainnya adalah sebagai malam yang penuh keberkahan. Dalam surat Ad Dukhan ayat 3-6, Allah SWT berfirman.
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ اَمْرًا مِّنْ عِنْدِنَاۗ اِنَّا كُنَّا مُرْسِلِيْنَۖ رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُۗ
Artinya, "Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui." (GS. Ad Dukhan: 3-6).
Maksud dari malam yang diberkahi dalam surat AdDukhan yakni adalah malamLailatul Qadar, sebagaimana pula yang telah ditafsirkan pada surat Al Qadar ayat pertama, Dia berfirman yang artinya, "Sesungguhnya Kami menurunkan Al Quran pada malam Qadar."
3. Lebih baik dari Seribu Bulan
Allah SWT berfirman di surat Al Qadr ayat ke-3, "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan."
Melansir dari laman NU Online, Maksud dari lebih baik dari seribu bulan berarti tidak adanya batasan "kebaikan" bisa berarti kebaikannya sampai akhir usia dunia, seperti yang dikatakan Syekh Abdul Halim Mahmud, "lebih baik dari usia zaman." Sebab tidak adanya batas kecuali dengan hilangnya ruang dan waktu, dan itu hanya bisa terjadi ketika dunia dihancurkan (kiamat).
4. Malam Keselamatan dan Setan Tak Bisa Mengganggu
Malam Lailatul Qadar disifati oleh salaam (keselamatan) sebagaimana terdapat pada surat Al Qadr ayat kelima, "Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."
Menurut Mujahid dalam Tafsir Al Quran Al 'Azhim, ayat tersebut menjelaskan Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh dengan keselamatan dimana setan tidak bisa berbuat kejelekan apapun di malam tersebut.
5. Turunnya Para Malaikat ke Bumi
Bersamaan dengan turunnya Al-quran, para malaikat dipimpin Malaikat Jibril turun ke bumi. Allah SWT berfirman: "Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan." (QS.Al-Qadr [97]:4).
Banyak malaikat turun di malam kemuliaan ini karena berkahnya yang banyak. Dan para malaikat turun bersamaan dengan turunnya berkah dan rahmat.
Sebagaimana mereka pun turun ketika Al-quran dibacakan dan mengelilingi halqah-halqah zikir serta meletakkan sayap mereka menaungi orang yang menuntut ilmu dengan benar karena menghormatinya.
6. Malam Pencatatan Takdir Tahunan
Pada malam Lailatul Qadar dilakukan pencatatan takdir tahunan manusia. Allah SWT berfirman dalam surat Ad Dukhan, "Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah." (QS. D Dukhan: 4).
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan akan dirinci mengenai penulisan takdir seperti rezeki dan ajal dalam setahun di Lauhul Mahfuzh. Takdir tersebut kemudian akan diperlihatkan kepada para malaikat yang kemudian turun untuk menjalankan tugas yang diperintahkan untuk mereka.
7. Malam Turunnya Al Quran
Keutamaan Lailatul Qadar yang luar biasa selanjutnya adalah turunnya Al-quran sebagai petunjuk manusia untuk membedakan antara yang hak dan yang batil. Menurut Syekh Abdul Halim Mahmud, makna nuzul Al-quran adalah turunnya risalah yang penuh kasih sayang secara menyeluruh/tidak pandang bulu.
Turunnya Al-quran juga merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW untuk mengatur dan menata kehidupan manusia agar selamat dunia dan akhirat.
Amalan Malam Lailatul Qadar
Diriwayatkan oleh Muslim sebagaimana diterangkan oleh Imam An-Nawawi dalam Riyadhus Shalihin, dari Aisyah RA beliau berkata, "Rasulullah SAW bersungguh-sungguh dalam beribadah di bulan Ramadan melebihi bulan-bulan lainnya, beliau bersungguh-sungguh dalam beribadah di sepuluh akhir Ramadhan melebihi malam-malam lainnya,".
Berikut 4 amalan yang bisa dilakukan saat malam Lailatul Qadar
1. Perbanyak Doa dan Salat Malam
Pada malam Lailatul Qadar, para malaikat turun ke bumi untuk mendoakan para umat Islam yang beribadah pada malam penuh kemuliaan ini.
Memperbanyak doa dan salat malam merupakan amalan baik yang diamalkan pada malam Nuzulul Quran.
2. I'tikaf
Saat malam Nuzulul Quran umat Islam dapat mengamalkan ibadah i'tikaf di masjid. I'tikaf sendiri merupakan kegiatan berdiam diri di masjid dengan melaksanakan amalan-amalan tertentu dengan niat karena Allah.
Amalan-amalan yang dimaksud saat i'tikaf berupa membaca Al-quran, berdzikir, berdoa, dan melaksanakan salat malam.
3. Membaca Doa Lailatul Qadr
Mengutip dari detikcom, Ustadz Hanan Attaki dalam detikKultum menyampaikan bahwasannya salah satu amalan yang dilakukan untuk menyambut malam Lailatul Qadar adalah membaca doa Lailatul Qadr.
Amalan ini berasal dari Aisyah RA, sebagaimana diriwayatkan oleh at-Tirmidzi. Aisyah RA berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Artinya: "Wahai Rasulullah, bagaimana bila aku mengetahui malam lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan?" Beliau menjawab, "Ucapkanlah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni (Ya, Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan suka memberi maaf, maka maafkanlah aku)'." (HR. at-Tirmidzi dan beliau mengatakan hadits ini hasan shahih).
4. Memperbanyak Istighfar pada Waktu Sahur
Mengutip dari detikEdu, Wahbah Az-Zuhaili dalam Fiqih Islam Wa Adillatuhu menyampaikan, disunnahkan untuk menghidupkan malam sepuluh terakhir bulan Ramadan agar mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Salah satu sunnah tersebut adalah dengan cara memperbanyak membaca istighfar pada waktu sahur dan baiknya membaca sayyidul istighfar.
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Arab-latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika. Mastatha'tu a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu u laka bini' matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta.
Artinya:"Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau." (HR. Bukhari).
Artikel ini ditulis oleh Annisa Anggraeni, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka MSIB di detikcom.
(nor/nor)