Pembangunan jembatan Yeh Kajang, penghubung Kecamatan Marga-Baturiti, akan mulai dibangun pada akhir Mei 2023 nanti. Anggaran yang disiapkan mencapai Rp 11,4 miliar berasal dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali.
"Paling lambat akhir Mei 2023 kalau tidak ada kendala di (lelang) pengadaan," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Tabanan I Made Dedi Darmasaputra, Kamis (30/3/2023).
Ia menjelaskan saat ini rencana pembangunan jembatan yang ambruk akibat banjir bandang pada pertengahan Oktober 2022 tersebut masih dalam tahap perencanaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang ini masih tahap perencanaan sampai awal April 2023. Setelah itu tahap pengadaan," imbuhnya.
Adapun, biaya yang diperkirakan mencapai Rp 11,4 miliar tersebut salah satunya disebabkan dimensi jembatan pada ruas jalan provinsi itu relatif panjang, yakni 30 meter dan lebar delapan meter.
Secara konstruksi, sambung Dedi, jembatan itu akan terdiri dari dudukan jembatan dan struktur jembatan berupa beton prategang.
"Baru di atasnya ada lapisan beton untuk dilalui kendaraan," terang Dedi.
Konstruksi ini berbeda dengan yang sebelumnya yang memanfaatkan tumpukan tanah di atas pelengkung. Sesuai namanya, pelengkung terbuat dari beton cor yang dibentuk seperti lengkungan yang berfungsi sebagai saluran air.
"Dan (konstruksi lama) sudah ada sejak zaman Belanda. Diameter pelengkung ini juga hanya 1,5 meter. Jadi, saat ada banjir bandang kemarin, saluran pada pelengkung ini tersumbat. Air ini kemudian menjebol jembatan," imbuhnya.
Dedi menambahkan tahapan perencanaan, pelelangan, dan pelaksanaan pada jembatan Yeh Kajang ini berlaku juga untuk pembangunan jembatan Desa Geluntung di kecamatan yang sama.
Jembatan di desa tersebut juga rusak akibat bencana yang terjadi di saat yang bersamaan pada pertengahan Oktober 2022.
Perbaikan pada jembatan di Desa Geluntung akan memakan biaya mencapai Rp 4,5 miliar dengan panjang mencapai 12 meter.
"Proses dan tahapannya sama dengan ini (jembatan Yeh Kajang). Mudah-mudahan Mei akhir sudah bisa pelaksanaan. Lama pengerjaannya paling tidak sampai enam bulanan," pungkasnya.
Sejak rusak akibat banjir bandang, jembatan Yeh Kajang digantikan sementara dengan jembatan darurat yang pembangunannya dibiayai para donatur. Hampir lima bulan jembatan darurat ini dimanfaatkan warga sekitar untuk menyeberangi Yeh Kajang.
Seperti pantauan detikBali, jembatan ini hanya bisa dilalui pengendara sepeda motor dengan lebar kurang lebih satu meter. Sehingga untuk melalui jembatan tersebut, pengendara motor di tiap ujung harus bergantian.
(BIR/nor)