Sejumlah peristiwa menyangkut bule menarik perhatian pembaca detikBali selama sepekan terakhir. Ada ulah bule menantang duel pecalang, bule Rusia lepas celana di Gunung Agung minta maaf, hingga bule Polandia kemah saat Nyepi dideportasi. Berikut rangkumannya.
Bule Tantang Duel Pecalang gegara Disetop
Viral di media sosial turis asing mengamuk lantaran tidak diberi jalan oleh pecalang saat prosesi upacara Melasti di Jalan Labuan Sait, Pecatu, Kuta Selatan, Badung. Bahkan dia sempat menantang berkelahi pecalang yang berjaga.
Dalam rekaman video yang beredar, tampak bule pria itu bersama teman wanitanya. Dia berdebat dengan pecalang dengan tetap berada di atas motor. Bule itu melontarkan kata-kata dengan nada tinggi. Sedangkan teman wanitanya sudah turun dari boncengan. Bule pria pun sempat ditenangkan oleh pacarnya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, bule yang belum diketahui identitasnya itu tetap tidak terima dan terus berdebat dengan pecalang hingga mengajak duel. Beruntung, para pecalang tidak terpancing untuk melakukan kekerasan. Si bule hanya dipegangi beberapa orang.
Hal itu dibenarkan oleh Bendesa Adat Pecatu Made Sumerta. Dia membeberkan peristiwa itu terjadi pada Minggu (19/3/2023) sekitar pukul 16.00 Wita.
"Iya biasa (bule ngamuk) karena bahasa logat seperti itu kan. Tidak (diamankan) sudah selesai dan tetap komunikasi," kata Sumerta dihubungi Senin (20/3/2023).
Sumerta menerangkan peristiwa itu terjadi pada saat prosesi upacara Melasti yang digelar di Jalan Labuan Sait.
"Pas kami habis prosesi dan mau balik ada kejadian misskomunikasi, disetop akhirnya itu terjadi dan sudah selesai tidak ada persoalan yang serius," imbuhnya.
Sumerta menjelaskan jika pasangan tersebut bukannya tidak diberi akses jalan. Hanya diberi aba-aba untuk melambatkan laju kendaraan.
"Bukan tidak dikasih lewat. Hanya terjadi miskomunikasi dia mau ikut bersama-sama sehingga dia bisa melewati marka jalan," tandas Sumerta.
2 Bule Polandia Kemah di Pantai Saat Nyepi
Dua orang warga negara asing (WNA) berkebangsaan Polandia berkemah di pinggir Pantai Purnama, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, saat Hari Raya Nyepi, Rabu (22/3/2023). Kedua bule itu viral di media sosial lantaran sempat adu mulut dengan pecalang.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan keduanya langsung diamankan di Polsek Sukawati. Adapun identitas bule pria bernama Karol Grabinski (39) dan perempuan bernama Barbara Karina Walczak (25).
"Dikarenakan WNA tersebut tidak memiliki tempat tinggal, selanjutnya kedua orang tersebut diamankan di Mapolsek Sukawati," kata Satake Bayu dalam keterangannya kepada detikBali, Kamis (23/3/2023).
Satake Bayu menjelaskan kedua WNA itu membangun tenda di atas bale bengong atau bangunan bertiang empat yang dibangun oleh Desa Adat Sukawati. Mereka kepergok kemah saat Pecalang Desa Adat Sukawati berpatroli di wilayah Pura Erjeruk dan Pantai Purnama sekitar pukul 09.30 Wita.
"Pada saat ditanya, kedua orang asing tersebut menyatakan bahwa dirinya mengetahui saat ini adalah perayaan Hari Raya Nyepi, namun kedua orang asing tersebut beralasan bahwa tidak akan mengganggu perayaan Hari Raya Nyepi," ujar Satake Bayu.
Sementara itu, Kapolsek Sukawati Kompol Decky Hendra Wijaya mengatakan petugas pecalang yang berjaga di Pantai Purnama saat Nyepi melaporkan kedua bule tersebut kepada Bhabinkamtibmas Desa Sukawati.
"Disusul laporan Perbekel Desa Sukawati bersama prajuru desa datang ke Polsek Sukawati," kata Decky dalam keterangannya, Kamis (23/3/2023).
Decky mengungkapkan kedua bule Polandia tersebut sempat adu mulut dengan pecalang karena merasa tidak mengganggu perayaan Nyepi. Pecalang juga sempat menjelaskan bahwa masyarakat tidak diperkenankan keluar dan beraktivitas di luar rumah selama Nyepi berlangsung
Karena tidak menemukan penyelesaian, Polsek Sukawati yang dipimpin oleh Pelaksana Panit 3 Intelkam Aipda IB Prawida mendatangi lokasi dan mengamankan sepasang warga Polandia tersebut ke Polsek Sukawati. Setelah diberi penjelasan, keduanya menyadari kesalahannya.
Bule Rusia Buka Celana di Gunung Agung Minta Maaf
Turis asal Rusia bernama Yuri bikin geger setelah berpose tanpa celana di atas Gunung Agung, Karangasem. Yuri kini meminta maaf dan mengaku tak tahu Gunung Agung merupakan tempat yang disucikan masyarakat Bali.
Permintaan maaf dan klarifikasi itu disampaikan Yuri saat bertemu Niluh Djelantik. Yuri disebut mengaku perbuatannya sebuah kesalahan fatal.
"Yuri sudah meminta maaf. Kejadian itu atas ketidaktahuan Yuri terkait adat istiadat, aturan, dan norma yang kita pegang teguh. Hari itu Yuri mendaki Gunung Agung bersama teman tanpa guide lokal. Satu orang di antaranya pernah mendaki namun ia turun lebih dulu tinggalkan Yuri di atas sehingga terjadi kejadian itu," ujar Niluh.
Dia mengaku bertemu Yuri atas bantuan pria pemilik rental motor yang disewa Yuri saat berada di Bali, Gede Eka. Dia menyebut Gede Eka yang mengantar Yuri bertemu dirinya untuk menyampaikan klarifikasi.
Dalam pertemuan itu, mereka membuat video klarifikasi dan menjelaskan peristiwa yang terjadi. Atas perbuatannya, Yuri mengaku siap dideportasi dan menanggung upacara pembersihan di Gunung Agung sesuai kepercayaan masyarakat setempat.
"Sekarang kembali lagi ke kita. Jika ada orang melakukan kesalahan, yang sama sekali dia tidak tahu mengapa kesalahan itu dia lakukan, kembali lagi ke kita. Bagaimana kita memaafkannya, dan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berikutnya," ucapnya.
(hsa/iws)